Ntvnews.id, Jakarta - Kabar menyedihkan terus menyeruak dari klub Manchester United. Selain penampilan yang belum konsisten di bawah pelatih baru Ruben Amorim, klub yang dijuluki Setan Merah itu juga tengah mengalami penghematan yang berimbas pada PHK massal karyawan.
The Sun, media asal Inggris yang mengendus kejadian ini. Dalam laporan terbarunya, The Sun menyebut kalau langkah efisiensi yang digagas oleh pemilik sebagian saham MU, Sir Jim Ratcliffe setidaknya telah membuat 200 pegawai Manchester United terpaksa kehilangan pekerjaan.
Baca juga: Menang Lawan Leicester City, Ruben Amorim Belum Puas dengan Manchester United
"Sepak bola pada akhirnya memang urusan bisnis, tapi ada ratusan orang yang bekerja tanpa kenal lelah di belakang layar dan berkontribusi terhadap kesuksesan klub manapun," ujar salah seorang sumber kepada The Sun.
"Semangat sudah menurun setelah hilangnya pekerjaan tahun lalu. Ini akan menjadi pukulan besar lainnya," sumber itu menambahkan.
Ratcliffe membeli 27,7 persen saham MU pada Desember 2023 lalu dengan harga 1 miliar USD. Meski bukan pemilik saham mayoritas, pengusaha asal Inggris itu punya peran vital di MU.
Tidak hanya urusan tim, Ratcliffe juga berperan besar dalam sistem keuangan Setan Merah. Ratcliffe memang bertekad untuk mengembalikan masa kejayaan klub dan bersedia mengubah keadaan di dalam maupun di luar lapangan untuk melakukannya.
MU sendiri diketahui sedang menjajaki setiap opsi untuk menghemat uang dan meningkatkan pendapatan. Dan Juli tahun lalu, Ratcliffe sudah memberhentikan 250 dari 1.150 tenaga kerjanya.
Tahun pertama Ratcliffe di MU semakin penuh kontroversial setelah dia menaikkan harga tiket, menyingkirkan Sir Alex Ferguson dari peran duta besarnya yang bernilai £2,16 juta per tahun, dan membatalkan pesta Natal staf. Dia bahkan menghentikan donasi £40.000 bagi mantan pemain MU setelah pensiun dan mengganti bonus perayaan £100 staf dengan voucher M&S £40.
Dan ketika Man Utd mencapai final Piala FA pada bulan Mei, Ratcliffe mengakhiri fasilitas staf seperti perjalanan gratis, makanan, pesta, dan akomodasi untuk perjalanan ke Wembley.
Bukan tanpa alasan. MU telah kehilangan 300 juta poundsterling dalam tiga tahun terakhir. Meski ada suntikan dana dari Ratcliffe lewat INEOS, gambaran jangka panjang MU masih suram.
The Sun meyakini, langkah efisiensi lanjutan yang dilakukan Ratcliffe bakal menggerus setidaknya 100 sampai 200 pegawai. Dan semua departemen berpotensi merasakan imbas penghematan ini.
Sayangnya, kabar tersebut mencuat hanya sehari setelah tim rugby Selandia Baru menggugat perusahaan milik Ratcliffe, Ineos karena “gagal membayar biaya sponsorship.”