Ntvnews.id, Jakarta - Timnas bola basket putra Indonesia harus mengakui ketangguhan Australia dalam laga FIBA Asia Cup 2025 Qualifiers Windows 3, di Gippsland Regional Indoor Sports Stadium, Australia, Kamis (20/2/2025). Dalam laga ini, Indonesia kalah 58-109.
Lester Prosper mampu mengukir catatan gemilang usai memimpin perolehan rebound dengan membukukan 18 poin, 14 rebound, dan enam assist, selama bermain 35 menit 13 detik. Yudha turut menyumbangkan poin yang signifikan, yaitu 14 poin, dua rebound, dan dua assist.
Baca juga: Rivaldo Tandra Jadi Manajer Timnas Basket Putra Menuju Prestasi Baru
Perolehan poin Prosper sama dengan pemain cadangan lawan, yakni Elijah Ron Pepper yang mencatatkan 18 poin, lima rebound, dan empat assist.
Wena David Okwera yang memulai permainan dari bangku cadangan, berhasil merebut titel player of the game, dengan membukukan 15 poin, delapan rebound, dan tiga assist, guna membantu The Boomers meraih kemenangan.
Dalam pertandingan itu, Australia yang diasuh Jacob Chance, menurunkan Jacob Furphy, Nick Kay, Isaac Lewis White, Fabjan Krslovic, dan Mitchell Norton, sebagai lima pemain awal.
Sedangkan skuad Garuda yang dikomandoi Johannis Winar atau yang kerap disapa Coach Ahang, memasang Abraham Damar Grahita (Bram), Yudha Saputera, Reza Guntara, Ali Bagir, dan Lester Prosper, sebagai starting five.
Sejak kuarter pertama, tuan rumah langsung tancap gas untuk mencetak poin.
Melalui perpaduan Krslovic, Norton, dan Kay, tuan rumah terus membombardir pertahanan tim tamu. Ditambah pemain cadangan seperti Okwera dan Emmett Adair, sisi pertahanan Garuda terus kemasukan bola, alhasil kuarter itu ditutup dengan skor 22-4 untuk keunggulan Australia.
Pada kuarter kedua, Yudha dan kawan-kawan mulai bangkit melawan.
Aksi dribble yang cepat dan lincah ditunjukkan Yudha, guna mencetak poin. Dari sisi pertahanan, Prosper mulai menunjukkan ketangguhannya, dengan berulang kali melakukan defensive rebound guna mengamankan jaringnya.
Bahkan, Prosper menjadi pembuka jalan bagi rekan-rekannya untuk mencetak poin dari luar paint area, seperti assist kepada Yudha untuk melakukan tembakan tiga angka.
Prosper juga berjuang untuk melakukan under basket, saat bertarung dengan pemain lawan yang relatif memiliki tubuh over size. Meski belum mampu unggul, Indonesia berhasil memasukkan 18 poin, sedangkan lawan mencetak 28 poin.
Skor sebelum halftime tercatat 50-22 untuk keunggulan anak asuh Chance.
Pada kuarter ketiga, hal serupa kembali terjadi. Prosper terus melakukan perlawanan melalui under basket, sedangkan Yudha, Bram, dan Arighi mencoba peruntungan dari luar paint area.
Namun, Okwera dan kawan-kawan tidak tinggal diam. Mereka tetap menguasai sisi dalam dan luar dari pertahanan anak asuh Coach Ahang. Tim Negeri Kanguru terus memperlebar jarak dengan mencatatkan 77-39 hingga akhir kuarter ketiga.
Pada kuarter penentu atau keempat, alur permainan semakin dikuasai oleh tuan rumah. Mereka terus mencetak poin, sedangkan Prosper dan kawan-kawan berusaha semaksimal mungkin memperkecil ketertinggalan melalui tembakan tiga angka dan fast break.
Hingga menit terakhir laga, selisih skor justru semakin melebar dan ditutup dengan 109-58.
Kekalahan tersebut membuat kesempatan Indonesia semakin kecil untuk lolos ke babak utama FIBA Asia Cup 2025, karena hanya mengantongi lima poin dari lima pertandingan alias tidak pernah menang sama sekali.
Skuad Garuda berada di grup A bersama Australia, Korea Selatan, dan Thailand.
Mereka masih memiliki satu laga sisa melawan Korea Selatan, di kandang sendiri, yakni Indonesia Arena, Jakarta, pada Minggu 23 Februari mendatang.