Ntvnews.id, Jakarta - Liam Lawson buru-buru dibangunkan dari mimpinya. Pembalap asal Selandia Baru tersebut dipaksa sadar saat balapan Formula 1 baru seumur jagung.
Lawson harus menerima kenyataan pahit. Mimpi masa kecilnya direnggut saat tim Red Bull mendepaknya dari ruang kemudi RB21 dan ditukar dengan pembalap Yuki Tsunoda.
Baca juga: Brad Pitt dan Ines de Ramon Pamer Kemesraan saat Nonton Formula 1
Ini memang bukan hal yang baru di tim Red Bull. Tahun 2019 lalu, mereka juga melakukan pergantian pembalap di tengah musim saat mengganti Pierre Gasly dengan Alex Albon. Meski demikian tetap saja bagi Lawson ini bukanlah keputusan yang mudah untuk diterima.
"Menjadi pembalap Red Bull adalah mimpi saya sejak kecil, saya selalu bekerja keras untuk mewujudkan itu. Saya kuat, tapi saya bersyukur untuk semua kerja keras yang membawa saya pada titik saat ini," tulis Liam Lawson dalam laman Instagramnya, Jumat (28 Maret 2025).
Tidak cukup dengan kata-kata, Lawson menambah haru perpisahannya dengan Red Bull melalui unggahan sejumlah foto masa kecilnya. Seluruhnya berkaitan dengan pembalap.
View this post on Instagram
Lawson memang tidak bisa berbuat banyak. Persaingan di balapan F1 sangat ketat. Apalagi, dia bersanding dengan pembalap utama Red Bull, Max Verstappen yang sudah juara dunia.
Celakanya, Lawson tidak diberi waktu banyak untuk beradaptasi. Setelah performa yang buruk di dua seri pertama, Asutralia (gagal finis) dan China (posisi 15), Red Bull langsung jengah. Mereka segera menukarnya dengan Yuki Tsunoda yang akan menemani Verstappen selama sisa musim ini.
Tsunoda berasal dari Jepang. Sebelumnya, dia merupakan pembalap tim Racing Bulls. Debutnya bakal terasa spesial karena berlangsung di rumah sendiri, Sirkuit Suzuka, Jepang pada seri berikutnya. Sebaliknya Lawson memilih pamit sembari 'menunduk' di hadapan pendukungya.
"Untuk semua orang yang selalu berdiri mendukung saya, terima kasih atas dukungan yang sangat berarti ini," tulis Lawson mengakhiri momen perpisahannya dengan tim Red Bull.