Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia tampil memukau di Piala Dunia U-17 2025. Pasukan Nova Arianto mengunci posisi dua besar usai memetik dua kemenangan beruntun di Grup C.
Di laga perdana, timnas Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan dengan skor 1-0. Sementara pada laga berikutnya, skuad Garuda Muda berhasil mengalahkan Yaman 4-1.
Baca juga: Selamat, Indonesia Dipastikan Lolos ke Piala Dunia U-17 2025
Dua kemenangan sekaligus mengantar Indonesia ke urutan pertama klasemen sementara Grup C dengan torehan 6 poin. Meski masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Afghanistan, Indonesia sudah dipastikan lolos ke perempat final dan meraih tiket ke Piala Dunia U-17 2025.
Meski sudah memenuhi target dari PSSI (lolos Piala Dunia), bukan berarti tugas Garuda Muda sudah usai. Sebaliknya, para pemain harus tetap fokus menghadapi laga-laga berikutnya. Hal ini penting untuk membuka kesempatan bagi para pemain meraih mimpi yang lebih tinggi.
Ya, dilansir dari situs FIFA , Piala Asia U-17 (sebelumnya U-16) adalah awal petualangan pemain muda menuju pentas dunia. Sederet nama besar muncul dari ajang ini. Kompetisi ini memberi kesempatan bagi bintang-bintang baru mewujudkan mimpi dan mengukir nama mereka di Asia.
Banyak pemain yang menarik perhatian di level ini telah pindah ke klub-klub besar Eropa dan mewakili negara mereka di ajang-ajang internasional, termasuk Piala Dunia FIFA.
Berikut adalah tiga pemain kelas dunia yang lahir dari Piala Asia U-17:
1. Son Heungmin, Korea Selatan, 2008
Son sangat menonjol pada Piala Asia edisi 2008. Dia kemudian memimpin Korea Selatan melaju ke perempat final Piala Dunia U-17 di Nigeria pada tahun berikutnya.
Tidak butuh waktu lama, bakat Son segera tercium klub-klub elite Eropa. Dia kemudian bergabung dengan Hamburger SV sebelum direkrut Bayer Leverkusen dan kemudian ke Tottenham pada tahun 2015. Serangkaian penampilan gemilangnya di London membuatnya memecahkan beberapa rekor dan membuatnya mendapatkan jabatan kapten pada tahun 2023.
Son telah menjadi pelopor, mengawali era di mana bakat-bakat Asia dapat diakui sebagai pemain kunci bagi tim-tim Eropa.
2. Takumi Minamino, Jepang, 2010
Minamino bersinar di Piala Asia U-16 2020 (sebelum berubah jadi Piala Asia U-17). Dia membawa Jepang lolos ke babak semifinal edisi dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak (5 gol).
Bersama Yoichiro Kakitani dan Hotaru Yamaguchi, ia merupakan bagian dari generasi emas Cerezo Osaka, yang semuanya menjadi nama-nama besar di J.League.
Ia kemudian pindah ke FC Salzburg di Austria dan semakin mengukuhkan reputasinya melalui penampilannya di Liga Eropa UEFA. Liverpool memanggilnya pada tahun 2019, memberi Minamino kesempatan untuk menambah gelar trofi Liga Linggris dan Piala FA ke dalam koleksinya.
Dia lalu pindah ke AS Monaco di Ligue 1 Prancis. Pemain yang bisa beroperasi sektor sayap dan gelandang ini kini masih jadi andalan timnas Jepang, termasuk saat bertemu Indonesia di ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dia sudah pernah tampil di Piala Dunia 2022.
3. Sardar Azmoun, Iran, 2010
Satu nama lainnya yang bersinar di Piala Asia U-16 2010 adalah Azmoun. Dengan postur menjulang, ia sangat unggul dalam bola atas. Didukung dengan kecepatan dan fisik yang prima, Azmoun tidak butuh waktu lama untuk mencuri perhatian klub-klub dari Eropa.
Ia tampil mengesankan saat bermain di Rusia untuk Rubin Kazan dan kemudian untuk Zenit St. Petersburg, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Premier Rusia. Kariernya kemudian membawanya ke Bayer Leverkusen dan AS Roma, melengkapi CV Eropa yang mengesankan.
Azmoun membuktikan dirinya sebagai pemain kunci bagi Iran sejak usia muda, mencetak gol demi gol di Piala Asia AFC dan kualifikasi Piala Dunia. Ia mencapai setengah abad gol pada tahun 2024, yang menegaskan statusnya sebagai pemain sepak bola penting dalam sejarah negaranya.