Ntvnews.id, Jakarta - Kiprah Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025 memberikan harapan baru bagi masa depan sepak bola nasional.
Salah satu sorotan utama dari skuad Garuda Asia kali ini adalah kehadiran dua pemain muda yang telah mencuri perhatian lewat performa mereka di kompetisi BRI Liga 1. Mereka adalah Dafa Al Gasemi Setiawarman dan Zahaby Gholy.
Dafa dan Gholy bukan hanya sekadar pemain muda berbakat. Mereka juga tercatat sebagai pemain termuda yang tampil di BRI Liga 1 musim 2024/2025. Dafa kini membela Dewa United, sementara Gholy memperkuat Persija Jakarta.
Menariknya, Zahaby Gholy menjadi pemain termuda dari seluruh peserta liga, berusia hanya 16 tahun. Zahaby Gholy bahkan sudah mencicipi debut bersama tim utama Persija dalam laga pramusim Piala Presiden 2024 melawan Madura United.
Pada pertandingan 22 Juli 2024 itu, ia tampil selama 23 menit dan ikut berkontribusi atas kemenangan 2-1 Persija. Sebelumnya, Gholy menyita perhatian publik sepak bola Tanah Air dengan menjadi pemain terbaik di ajang Piala AFF U-16 2024, meskipun Indonesia tidak keluar sebagai juara.
Di ajang Piala Asia U-17 2025, penampilan Gholy makin matang. Saat Indonesia mengalahkan Korea Selatan 1-0 dalam laga pembuka Grup C, Gholy dipercaya sebagai starter oleh pelatih Nova Arianto. Ia tampil penuh percaya diri dan menjadi salah satu motor serangan Indonesia.
Tak kalah impresif, Dafa Al Gasemi tampil sebagai penjaga gawang utama saat laga penting tersebut. Tiga kali ia menggagalkan peluang emas Korea Selatan, sebuah catatan yang membuktikan mental tangguhnya sebagai pemain muda yang sudah merasakan atmosfer Liga 1.
Pelatih Timnas U-17 Nova Arianto menyebut kehadiran pemain yang berasal dari tim senior klub Liga 1 seperti Dafa dan Gholy memberi nilai lebih pada mentalitas tim.
"Saat rekan-rekan mereka masih bermain di level U-20 atau U-18, Dafa dan Gholy sudah bermain bersama tim utama. Itu membentuk karakter dan semangat juang yang berbeda," jelas Nova saat ditemui, 7 April 2025.
Pengalaman bermain di kompetisi sekelas BRI Liga 1 terbukti memperkuat kepercayaan diri para pemain muda. Dalam konteks ini, kehadiran BRI sebagai sponsor utama Liga 1 sejak 2021 menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung perkembangan talenta muda nasional.
Dukungan ini juga diapresiasi oleh PSSI. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut keberanian BRI mengambil posisi sebagai sponsor utama Liga 1 saat pandemi sebagai langkah strategis yang menyelamatkan sepak bola nasional.
"Liga sepak bola di seluruh dunia sempat berhenti karena Covid-19. Tapi BRI hadir dan meyakini bahwa sepak bola Indonesia tidak boleh mati," ucap Erick.
Tak hanya di level junior, BRI Liga 1 juga menjadi panggung bagi para pemain senior yang kini memperkuat Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam laga melawan Arab Saudi, terdapat 12 pemain dari Liga 1, termasuk nama-nama seperti Ramadhan Sananta, Dimas Drajad, Hokky Caraka, Ricky Kambuaya, dan Egy Maulana Vikri.
Dukungan BRI terhadap Liga 1 memang bukan sekadar sponsohip biasa. Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari misi sosial menciptakan nilai lebih di masyarakat.
"Dengan bergulirnya BRI Liga 1, kami berharap PSSI lebih mudah menjaring talenta untuk memperkuat Timnas, sehingga Indonesia mampu bersaing di level global," ujarnya.
Di balik gemerlap lapangan, peran penonton dan penggemar Liga 1 juga tak bisa diabaikan. Mereka adalah penikmat setia yang turut menyemangati para pemain sejak dari level klub. Sosok seperti Gholy dan Dafa tak asing bagi para suporter karena sudah menjadi bagian dari skuad klub-klub besar.
Salah seorang penikmat Liga 1, Indra (33), penggemar Persija asal Depok, mengaku bangga melihat Gholy tampil untuk Timnas.
"Saya nonton langsung waktu dia main lawan Madura United. Masih muda tapi udah berani duel dan cepat banget larinya. Sekarang lihat dia main di Piala Asia, rasanya ikut bangga," ujarnya.
Apa yang ditunjukkan oleh para pemain muda ini adalah hasil dari kerja keras dan sistem yang saling mendukung. Ketika kompetisi domestik dikelola dengan baik, dan para pemain muda diberi ruang untuk berkembang, hasilnya akan terlihat di panggung internasional.
Piala Asia U-17 2025 menjadi bukti bahwa masa depan sepak bola Indonesia sedang bersinar. Dengan terus mengoptimalkan peran Liga 1 sebagai kawah candradimuka, serta menjaga dukungan dari berbagai pihak seperti BRI dan masyarakat, mimpi untuk mengangkat prestasi Merah Putih di kancah global bukan lagi hal yang mustahil.