Hasil Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Mengecewakan, Taufik Hidayat: Ditanya Ada Apa, Kok Diam Semua?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Apr 2025, 13:02
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
(Ki-ka) Juru Bicara PP PBSI Yuni Kartika dan Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat. (Ki-ka) Juru Bicara PP PBSI Yuni Kartika dan Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Umum PP PBSI, Taufik Hidayat, memberikan kritik terkait sikap beberapa atlet bulu tangkis nasional yang dianggap kurang terbuka dalam proses evaluasi, khususnya setelah hasil yang mengecewakan di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025.

Dalam ajang ini, tim Indonesia membawa pulang dua medali perunggu. Keduanya dari pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu serta dari ganda putra Leo Rolly Carnando / Bagas Maulana yang terhenti di semifinal.

Taufik menekankan pentingnya komunikasi yang jujur antar atlet untuk mendongkrak performa tim. Namun, ia mencatat bahwa banyak pemain masih ragu untuk terbuka mengenai hambatan yang mereka alami. 

“Kita sudah kumpulkan mereka untuk evaluasi, tapi ketika ditanya masalahnya apa, kok diam semua. Saya bingung juga,” ujar Taufik di Jakarta, Senin, 14 April 2025.

Taufik menjelaskan bahwa PBSI telah berusaha keras menyediakan segala fasilitas yang diperlukan, mulai dari pelatih berkualitas, dana, hingga dukungan kontrak sponsor bagi para atlet pelatnas. 

Namun, hasil yang belum maksimal mendorong pengurus untuk mencari umpan balik langsung dari para atlet.  

Baca juga: Taufik Hidayat: Pelatnas PBSI Tetap Berjalan karena Tak Bergantung pada APBN

“Saya juga bingung, semua fasilitas ada, sponsor, pelatih ada, apalagi yang kurang. Kalau memang karena pelatih kita ya sama-sama loh, enggak bisa juga satu orang satu pelatih. Tidak bisa pemain menentukan sendiri, kecuali dia profesional (di luar pelatnas),” ujar peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu. 

Taufik menyatakan bahwa evaluasi komprehensif mengenai performa tim bulu tangkis Indonesia akan dilaksanakan setelah Piala Sudirman 2025 di Xiamen, China, yang dijadwalkan pada Minggu, 27 April hingga Minggu, 4 Mei 2025.

“Setelah Piala Sudirman, kami akan lihat lagi secara menyeluruh. Bukan hanya hasil satu turnamen, tapi juga rekam jejak mereka,” ujarnya.

Taufik menegaskan bahwa evaluasi mendalam tidak hanya akan fokus pada atlet, tetapi juga mencakup pelatih serta tim pendukung lainnya, baik dari segi teknis maupun fisik. 

Saat ini, tim Merah Putih tengah fokus mempersiapkan diri untuk Piala Sudirman 2025. Dengan mengirimkan kombinasi pemain senior dan junior, PBSI menargetkan pencapaian realistis—membuka peluang lolos dari fase grup dan meraih podium.

Piala Sudirman, kejuaraan beregu campuran yang diadakan setiap dua tahun sekali, menjadi ajang yang selalu dinanti. Indonesia terakhir kali meraih gelar juara pada edisi pertama di Jakarta pada 1989. Namun, pada edisi 2023 di Suzhou, China, Indonesia harus puas terhenti di perempat final setelah menelan kekalahan 0-3 dari tuan rumah.  

China, di sisi lain, menjadi negara dengan catatan sukses terbanyak dalam sejarah Piala Sudirman, dengan total 13 gelar, termasuk tiga edisi terakhir secara berturut-turut. (Sumber: Antara) 


x|close