Ntvnews.id, Jakarta - Empat pemain Timnas Indonesia, yakni Muhammad Dimas Drajad, Nadeo Argawinata, Ramadhan Sanantha, dan Rizky Ridho Ramadhani mulai merambah dunia usaha. Keempatnya bekerjasama mendirikan klink khusus untuk penanganan cedera bagi para atlet.
Kedua klinik tersebut yakni Klinik Utama Citius yang berada di Ruko Plaza Niaga Blok D No 9, Sentul City, Bogor dan Klinik Citius Gunawarman di Jl.Daksa III No.14 Jakarta Selatan.
Idenya datang dari Dimas Drajad setelah berbicara dengan dokter tim Persikabo, Muhammad Ichsan Chaniago. Demi mematangkan rencana itu, mereka kemudian menggandeng ahli lainnya/
Tak disangka tiga teman lainnya, yakni Nadeo Argawinata (Borneo FC), Ramadhan Sanantha (Persis Solo) serta Rizky Ridho Ramadhani (Persija Jakarta) tertarik untuk bergabung.
Tanpa menunggu lama, setelah ada kesepakatan mereka pun mulai menggarap klinik pertama yang ada di Sentul City. Dan setelah beberapa bulan melakukan pengerjaan dan penyediaan alat-alat kesehatan serta penunjang lainnya, kini klinik itu sudah beroperasi untuk menangani pasien.
"Iya, saya dan teman-teman lainnya berkomitmen untuk investasi mengembangkan klinik khusus penanganan cedera atlet-atlet olahraga profesional, non profesional, ataupun sport enthusiast. Saya, Nadeo, Sananta, dan Rizky Ridho saja dibantu Dokter Ichsan Chaniago beberapa bulan terakhir memang terus komunikasi sehingga berdiri dua klinik itu," kata Dimas Drajad.
Menariknya, klinik yang mereka dirikan ini tidak hanya melayani atlet dengan biaya sendiri. Dimas menegaskan, kalau klinik yang mereka didirikan juga menerima pengguna kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Karena menurut undang-undang kan atlit itu profesi sehingga bisa mempergunakan BPJS Ketenagakerjaan ketika mereka cedera saat latihan maupun bertanding," tegas Dimas Drajad.
Klinik bikinan empat pemain timnas Indonesia (Istimewa)
Nadeo menambahkan, dua klinik itu sudah beroperasi. Yang pertama di Sentul City dan sudah menerima pasien, sedangkan yang kedua ada di Jakarta dan masih tahap pengembangan.
Klinik yang berada di Jakarta itu masih kata Nadeo, terdapat ruang operasi khusus, ruang perawatan khusus, fasilitas fisioterapi, dan fasilitas gym yang lengkap.
"Alhamdulillah, selain memang punya fasilitas, klinik itu juga didampingi tenaga medis yang profesional. Dan tentunya juga fasilitas yang lengkap, semoga bisa membantu atlet-atlet yang mengalami cedera di beberapa cabang olahraga bukan hanya di sepak bola saja," tuturnya.
Sementara itu, palang pintu Timnas Indonesia Rizky Ridho mengatakan, usaha yang mereka dirikan itu selain ingin membantu sesama juga untuk investasi jangka panjang.
Maklum, masih kata pencetak satu dari dua gol ke gawang Filipina itu, profesi atlet tentu akan dibatasi dengan usia. Jadi, selama masih muda dan mempunyai karir aktif, persiapan menyongsong masa tua nanti harus segera dipersiapkan.
"Harapan berinvestasi di bidang pelayanan kesehatan adalah untuk masa investasi jangka panjang dan sambil berjalan bisa menjadi passive income ketika sudah tidak lagi bermain bola," tuturnya.
Lantas apa kata Ramadhan Sananta, pemain yang musim lalu membela Persis Solo itu menegaskan hal utama berdirinya kedua klinik itu tidak lebih karena belajar dari pengalaman sendiri bahwa ketika seorang atlet mengalami masalah atau cedera maka itu memerlukan perawatan intensif dan ditangani dengan ahli medis profesional agar karir tetap terjaga.
"Di samping itu, kita ingin membantu dan mempermudah teman-teman satu profesi, atlet apapun di klinik kita ini. Ketika mereka mengalami cedera, maka klinik kita akan memberikan kemudahan agar cepat ditangani," ujarnya.