Ntvnews.id, Jakarta - Jeka Saragih menelan kekalahan perdana di arena UFC. Petarung asal Amerika Serikat, Westin Wilson memberi noda bagi rekor bertandingnya usai memaksa petarung asal Simalungun itu melakukan tap pada ronde pertama di UFC Fight Night, Minggu (16/6/2024).
Dalam duel ini, Jeka menyerah di ronde pertama lewat submission. Ini sekaligus jadi kekalahan pertama Jeka di arena UFC setelah dalam debutnya menang mudah atas Lucas Alexander.
Pada pertandingan yang berlangsung di UFC Apex, Las Vegas, Jeka yang berpostur lebih pendek terjebak kuncian triangle armbar Westin yang menjepit leher dan lengan kirinya. Jeka berusaha melepaskan diri dengan membanting Westin sebanyak dua kali. Sayang, Westin yang tengah memburu kemenangan perdana di arena UFC bertahan dan semakin mengencangkan kunciannya.
Wasted no time in this one! ????????
Westin Wilson earns his first UFC victory with a submission victory in the first round! #UFCVegas93 pic.twitter.com/gWy15F7vc9
— UFC (@ufc) June 16, 2024
Westin kemudian menjatuhkan Jeka dan terus mengencangkan jepitan kaki di leher dan lengan Jeka hingga memaksanya melakukan tap setelah berjuang selama 1 menit 49 detik di ronde 1. Menurut MMA Junkie, ini adalah kemenangan triangle armbar ke-12 dalam sejarah UFC.
Nah, sebenarnya seberapa efektif teknik ini dalam pertarungan MMA?
Dikutip dari bbjfanatics, kuncian segitiga ke bagian leher dan lengan adalah teknik terbaik dan paling mematikan dari seni bela diri Brazilian Jiu Jitsu. Ada beberapa alasan kenapa teknik ini termasuk salah satu 'jurus' terbaik dalam teknik submissions bagi para petarung MMA.
Triangle armbar tidak hanya serbaguna dan efektif tetapi juga saling melengkapi dengan sangat baik. Anda dapat bertransisi dengan sempurna dari segitiga ke armbar dan dari armbar ke segitiga dan Anda dapat melakukannya dari beberapa posisi berbeda. Banyak orang yang mengetahui cara berpindah dari satu latihan ke latihan lainnya di awal perjalanan Jiu Jitsu mereka.
Sejarah Triangle Armbar dalam BJJ
Teknik ini punya sejarah panjang dalam seni bela diri. Cekikan leher dengan teknik triangle atau segitiga disebut-sebut sebagai kreasi Tsunetane Oda dan Kanemitsu Yachibei Hyoe, dua Master Judo terkenal di awal abad ke-20 dan murid langsung Jigoro Kano.
Oda (menurut Judo Info) menerima (sabuk hitam) pertamanya hanya dengan pelatihan 1 tahun. Spesialisasi Tsunetane Oda adalah Katame Waza (submission dan pin). Sistem judo Kano lebih berorientasi pada Nage Waza (teknik menjatuhkan dan melempar), hingga perkembangan permainan submission dalam Judo sering dikaitkan dengan Tsunetane Oda.
Ada pendapat yang menyatakan kalau teknik ini kemudian diadopsi oleh BJJ lewat Rolls Gracie setelah menemukannya pada buku kuno Judo.
"Triangle atau segitiga adalah teknik judo kuno yang juga digunakan di Jiu Jitsu sejak awal. Teknik ini tidak berkaitan dengan armbar dengan menyilangkan lengan ke samping, itu sangat mudah diantisipasi dan jarang digunakan," kata Gracie dilansir dari BJJheroes.
Adalah gym Osvaldo Alves yang kemudian menyempurnakan teknik ini dengan tambahan armbar atau kuncian ke lengan hingga jadi senjata mematikan di arena MMA.
"Serangan pertama dari close guard adalah armbar, baru kemudian diikuti dengan triangle. Orang-orang mulai terbiasa dengan ini (armbar) sehingga kami memikirkan hal lain. Kami mengawali serangan ke lengan dari sana," kata Osvaldo beberapa waktu lalu.
Teknik ini terus berkembang. Bahkan bukan hanya bagian dari pertahanan lagi, tapi sudah jadi opsi dalam melakukan seranga. Roysce Garcia menggunakan teknik untuk mengalahkan Dan Severn pada UFC 4. Teknik yang sama juga pernah digunakan pada pertemuan Fabricio Werdum melawan Emilianenko Fedor atau Anderson Silva vs Chael Sonnen pada UFC 117. '
Berikut adalah petarung sumbmission yang Terkenal dengan Teknik Triangle-nya:
Demian Maia
Keenan Cornelius
Marcio Cruz
Ryan Hall
Jefferson Moura
Mario Reis
Fabricio Werdum
Braulio Estima
Rodrigo Minotauro
Robert Drysdale