Ntvnews.id, Jakarta - Popularistas Shin Tae-yong tengah melonjak drastis belakangan ini. Nama pelatih asal Korea Selatan tersebut kerap dielu-elukan oleh suporter menyusul performa gemilang yang ditunjukkan oleh Timnas Indonesia baik di level U-23 maupun senior.
Bagaimana tidak. Meski belum berhasil mempersembahkan trofi, STY sudah berulang kali mengantar timnas Indonesia mengukir sejarah, termasuk lolos ke putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Selain itu, pada 2023 lalu Shin Tae-yong juga berhasil membawa Skuad Garuda melaju hingga ke putaran 16 besar Piala Asia untuk kali pertama sepanjang sejarah.
Di level U-23, STY tak kalah moncernya. Mantan pelatih Korea Selatan itu juga mengukir sejarah dengan membawa timnas untuk pertama kali lolos ke babak utama dan menembus semifinal. Pada turnamen ini, Garuda Muda bahkan mampu mengalahkan Korea Selatan lewat adu penalti.
Nah, perjalanan Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia tidak bisa dilepaskan dari Mochamad Iriawan. Ketua Umum PSSI era 2019 - 2023 itu juga punya andil besar dalam mendatangkan STY.
Ya, di era kepengurusan Iwan Bule-panggilan akrab Mochamad Iriawan-STY dikontrak oleh PSSI. Saat itu, dia diminta untuk menangani timnas Indonesia selama empat tahun hingga 2023.
Iwan Bule dalam program podcast DPO, bercerita banyak mengenai proses perekrutan STY. Salah satunya terkait pola pendekatan yang dilakukan untuk bisa meluluhkan hati pelatih kelahiran Yeongdeok itu. Maklum saat itu bukan timnas Indonesia saja yang tertarik kepadanya.
Ketua Umum PSSI periode 2011-2019, Mochamad Iriawan (kanan) di podcast DPO (Ntvnews.id)
Menurut Iriawan, saat itu ada klub dari China yang bersedia membayar gaji lebih besar kepada STY. Hanya saja, pendekatan personal yang dilakukan Iriawan akhirnya berbuah hasil.
"Beberapa kali saya ajak makan di restoran, saya ajak ngobrol meskipun bahasanya beda ada penerjemah. Saya bilang, tolong bantu saya dong. Saya ingin timnas saya bagus. Akhirnya dia memilih timnas Indonesia, meskipun masih banyak yang tidak setuju," kata Iwan.
"Jadi kembali sentuhan personal. Akhirnya dia milih (menangani timnas Indonesia) meski ada klub lain yang menawarkan gaji yang lebih besar," beber Iriawan menambahkan.
Iriawan sendiri pertama kali bertemu dengan STY di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu, mantan Kapolda Jabar itu tengah menghadiri undangan AFC. Ditemani oleh beberapa anggota exco, tim direktur teknik, dan beberapa pelatih, Iriawan pun mendengarkan paparan dari Shin Tae-yong.
"Saya feeling ke dia, karena pertama dia dari Asia, pernah bawa nama besar Korea Selatan dan sempat mengalahkan Jerman dan dia mantan pemain juga. Tapi itu juga masih debatable. Banyak yang tidak setuju, tapi saya surut," kata Mochamad Iriawan.
"Dia paparan lagi. Ada tiga hal yang menurut dia jadi kelemahan timnas Indonesia. Tapi dia bilang juga, kalau nggak (jadi) dia akan diambil oleh dari klub China itu. Tapi saya sudah mulai jatuh hati ke dia. Satu-satu dia tahu karakter pemain timnas, jadi menurut saya dia ini benar-benar serius."
Meski akhirnya berhasil mendapatkan tanda tangan STY, bukan berarti perjalanan timnas Indonesia langsung mulus. Pasalnya tidak lama kemudian dunia justru dilanda pandemi Covid. Selain itu, STY juga belum klop dengan pelatih-pelatih yang ada di Indonesia...
Ini mengetahui kelanjutan cerita Iwan Bule soal STY?
Saksikan podcast DPO di bawah ini: