Ntvnews.id, Jakarta - Skandal doping telah mengguncang dunia olahraga selama bertahun-tahun, membayangi pencapaian-pencapaian monumental dan menantang etos permainan yang adil.
Sepak bola, meskipun dipuja-puja di seluruh dunia, belum tersentuh. Saat Paul Pogba dinyatakan positif dalam tes doping setelah pertandingan melawan Udinese di Serie A, berikut ini adalah beberapa insiden doping paling terkenal yang telah mengguncang dunia sepak bola dikutip dari stensaports, Senin, 15 Juli 2024.
Diego Maradona - 1991
Skandal Doping Pesepakbola (Istimewa)
Sebagai salah satu pesepakbola terhebat yang pernah ada, kejatuhan Diego Maradona sangat mengejutkan. Pada tahun 1991, ia dinyatakan positif menggunakan kokain untuk pertama kalinya, saat bermain untuk Napoli di Italia dan diskors selama 15 bulan.
Baca Juga: Lamine Yamal: Pesepakbola Muda Timnas Spanyol yang Tetap Prioritaskan Pendidikan di Tengah Euro 2024
Diego Maradona di Piala Dunia 1994
Diego Maradona, terlepas dari ketenaran dan kesuksesannya, mengalami insiden doping lainnya. Ia dipulangkan dari Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat setelah ditemukan efedrin, zat terlarang, dalam tubuhnya. Keluarnya Maradona dari turnamen tersebut menodai ajang tersebut dan kariernya yang gemilang.
Diego Maradona - 1997
Diego Maradona mengalami insiden doping lainnya pada tahun 1997. Ia dinyatakan positif menggunakan efedrin saat bermain untuk Boca Juniors di Argentina dan menerima skorsing selama tiga bulan.
Nwankwo Kanu - 1995
Striker Nigeria, Kanu Nwankwo, yang bermain untuk Inter Milan pada saat itu, gagal dalam tes narkoba pada tahun 1995. Ia dinyatakan positif menggunakan zat terlarang yang disebut probenecid dan menerima skorsing selama 15 bulan.
Pep Guardiola - 2001
Skandal Doping Pesepakbola (Istimewa)
Sebelum menjadi manajer terkenal, Pep Guardiola adalah seorang pemain yang sukses. Namun, pada tahun 2001, saat bermain untuk Brescia di Italia, Guardiola dinyatakan positif menggunakan zat terlarang nandrolone. Meskipun ia membantah keras tuduhan tersebut, ia menerima hukuman larangan bermain selama empat bulan.
Edgar Davids - 2001
Gelandang Belanda, Edgar Davids, dinyatakan positif menggunakan zat terlarang nandrolone pada tahun 2001. Ia menerima skorsing selama empat bulan saat bermain untuk Juventus.
Jaap Stam - 2001
Nama besar lainnya yang dinyatakan positif menggunakan nandrolone pada tahun 2001 adalah bek Belanda, Jaap Stam. Bermain untuk Lazio pada saat itu, Stam menghadapi skorsing, yang dikaitkan dengan suplemen yang terkontaminasi.
Fernando Couto - 2001
Tahun 2001 tampaknya menjadi tahun yang sangat kontroversial dalam sepak bola. Lazio menghadapi pukulan lain ketika pemain bertahan asal Portugal, Fernando Couto, diskorsing karena terbukti positif menggunakan nandrolone.
Rio Ferdinand - 2003
Pada tahun 2003, bek Manchester United, Rio Ferdinand, gagal dalam sebuah tes narkoba rutin. Dia kemudian dilarang bermain selama delapan bulan karena gagal memberikan sampel.
Rio Ferdinand - 2013
Rio Ferdinand menghadapi kontroversi doping lainnya pada tahun 2013. Dia secara tidak sengaja melewatkan tes narkoba saat bermain untuk Queens Park Rangers, yang berujung pada skorsing satu pertandingan dan denda £25,000.
Adrian Mutu - 2004
Skandal Doping Pesepakbola (Istimewa)
Karier Adrian Mutu, striker asal Rumania, yang menjanjikan, mengalami kemunduran saat ia dinyatakan positif menggunakan kokain saat bermain untuk Chelsea. Klub memecatnya, dan dia menghadapi larangan bermain selama tujuh bulan.
Kolo Touré - 2011
Bek asal Pantai Gading, yang saat itu bermain untuk Manchester City, menerima larangan bermain selama enam bulan setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang yang ditemukan dalam pil diet. Touré mengklaim bahwa ia telah meminum pil diet milik istrinya tanpa sadar.
Mamadou Sakho - 2016
Bek Liverpool ini menghadapi tuduhan doping setelah pertandingan Liga Europa. Meskipun UEFA awalnya menjatuhkan skorsing selama 30 hari, mereka kemudian membebaskan Sakho dari semua tuduhan, dengan alasan masalah dalam proses pengujian.
Andre Onana - 2021
André Onana, kiper Kamerun untuk Ajax, terlibat dalam kasus doping pada Februari 2021. Onana dinyatakan positif menggunakan zat terlarang furosemide selama pemeriksaan di luar kompetisi yang dilakukan oleh UEFA.
Pada Juni 2021, Badan Banding UEFA mengurangi skorsing André Onana dari dua belas bulan menjadi sembilan bulan setelah mempertimbangkan situasi yang melingkupi kasus tersebut.