Ntvnews.id, Jakarta - Kericuhan suporter yang mewarnai final Copa America 2024 ikut melibatkan Presiden Federasi Sepak Bola Kolombia, Ramon Jesurún dan anaknya, Ramon Jamil Jesurundan. Keduanya sempat ditahan karena terlibat perkelahian dengan petugas keamanan.
Kolombia berhadapan dengan Argentina di babak final Copa America 2024. Namun pertarungan yang berlangsung di Hard Rock Stadium, Miami itu sempat diwarnai kerusuhan. Kick off bahkan molor sampai 1 jam lebih menyusul banyaknya penonton tanpa tiket yang memaksa masuk.
Baca juga:Argentina Juara, Ini Daftar Juara Copa America
Namun kerusuhan tidak berhenti di situ saja. Usai pertandingan, keributan juga pecah di sejumlah titik. Salah satunya melibatkan Ramon Jesurun dan anaknya. Mereka terlibat perkelahian dengan petugas keamanan saat hendak memakasa masuk ke lapangan usai peluit panjang berbunyi.
Pendukung Argentina tampak menangis jelang final Copa America 2024 (Twitter)
Akibat insiden itu, Ramon dan anaknya sempat ditahan oleh petugas keamanan. Petugas Polisi Miami-Dade yang hadir di lokasi kejadian langsung menangkap ayah dan anak tersebut dan menyerahkan mereka ke Pusat Pemasyarakatan Turner Guilford Knight sekitar pukul 4 pagi.
Laporan dari ESPN juga menyebutkan bahwa sang putra, 43 tahun dan sang ayah, 71 tahun diduga melakukan perlawanan kepada petugas keamanan di salah satu terowongan yang disediakan untuk wartawan. Mereka berusaha mengakses lapangan setelah ditolak di tempat lain.
Seperti diketahui, Kolombia akhirnya menyerah 0-1 kepada Argentina. Gol tunggal Albiceleste dicetak oleh Lautaro Martinez tidak lama sebelum babak kedua berakhir.
Sementara, uang jaminan Jesurún akhirnya ditetapkan sebesar $2.000 dan $1000 untuk putranya. Atas ulahnya, ayah dan anak tersebut harus menghadapi tiga tuduhan