Pengamat: Dengan Rapot Merah, Peluang Pebulutangkis Indonesia Raih Emas di Olimpiade 2024 'Harap-harap Cemas'

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jul 2024, 13:45
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Pengamat bulutangkis, Daryadi dalam Dialog NTV Sport di NusantaraTV/tangkapan layar NTV Pengamat bulutangkis, Daryadi dalam Dialog NTV Sport di NusantaraTV/tangkapan layar NTV

Ntvnews.id, Jakarta - Kontingen Indonesia akan memulai perjuangannya di Olimpiade 2024 di Paris yang akan berlangsung mulai 26 Juli sampai 11 Agustus.

Total ada 29 atlet Indonesia yang bertanding di 12 cabang olahraga (cabor) termasuk bulutangkis yang selalu jadi andalan untuk mendulang medali emas.

Tradisi emas bulutangkis Indonesia di ajang olimpiade ditorehkan sejak cabang tepok bulu resmi dipertandingkan pada Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol. Medali bersejarah itu disumbangkan Alan Budikusuma dan Susi Susanti dari nomor tunggal putra dan putri.

Empat tahun kemudian pada Olimpiade 1996 di Amerika Serikat giliran ganda putra Ricky Subagja dan Rexy Mainaky yang mempersembahkan emas. Disusul pasangan Candra Wijaya dan Tony Gunawan merebut emas. Pada Olimpiade 2004 di Sidney Australia Taufik Hidayat meraih emas dari tunggal putra. Kemudian pasangan Markisa Kido dan Hendra Setiawan menyumbangkan emas di Olimpiade 2008 Beijing.

Olimpiade 2012 London menjadi catatan terburuk bagi bulutangkis Indonesia karena gagal meraih medali.

Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil melanjutkan tradisi emas bulutangkis Indonesia yang sempat terputus dengan menyabet emas di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Torehan gemilang itu berhasil dilanjutkan oleh ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pada Olimpiade 2021 di Tokyo, Jepang.

Halaman
x|close