Ntvnews.id, Jakarta - Seorang koki asal Rusia ditangkap di Prancis. Dia diduga menjadi bagian dari persekongkolan jahat dengan pihak lain untuk mengganggu jalannya Olimpiade Paris 2024.
Pihak berwenang belum merilis nama pria berusia 40 tahun itu. Namun seperti dilansir dari Guardian, pria yang sudah 14 tahun menetap di Prancis tersebut ditangkap di apartemennya yang terletak di pusat kota Paris, Minggu waktu setempat. Dalam penggerebekan itu, ditemukan juga sebuah dokumen yang terkait dengan pasukan khusus Rusia, yakni FSB penerus KGB.
Baca juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Investigasi yudisial yang sudah dilakukan telah menemukan bukti awal adanya persekongkolan dengan kekuatan asing untuk melakukan provokasi permusuhan di Prancis meski tidak terkait teror. Di Prancis, kejahatan seperti ini berpotensi mendapat hukuman hingga 30 tahun pernjara.
Pria tersebut telah dijebloskan ke tahanan. Sementara acara pembukaan pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang megah akan diadakan di tepi Sungai Seine pada Jumat malam (26/7/2024).
Baca juga: Kronologi Kericuhan Duel Argentina vs Maroko di Olimpiade Paris 2024
Gerald Darmanin, menteri dalam negeri Prancis, mengatakan bahwa “warga Rusia lainnya” juga telah ditangkap dengan bukti upaya menyebarkan informasi bohong menjelang Olimpiade.
"Kami sangat yakin bahwa dia akan mengorganisir operasi destabilisasi, campur tangan, dan memata-matai,” kata Darmanin kepada televisi BFM.
"Dia sekarang berada di sistem peradilan yang dapat mengkonfirmasi kecurigaan polisi,” bebernya.
"Kami melihat sebuah video yang mengaku sebagai seseorang dari Hamas... yang mengumumkan serangan dalam beberapa hari ke depan dan datang karena Prancis akan menyambut atlet Israel. Kami tidak yakin, tapi sepertinya itu palsu dan disebarkan saluran pro-Kremlin dan pro-Rusia.”
Sementara itu, jaksa di Paris mengatakan penggeledahan dilakukan atas permintaan Kementerian Dalam Negeri Prancis. Kepada wartawan, disebutkan kalau para agen telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa pria tersebut sedang mempersiapkan “proyek berskala besar” yang dapat menimbulkan konsekuensi “serius” selama tiga minggu perhelatan Olimpiade Paris 2024.
Surat kabar Prancis, Le Monde, melaporkan kalau pria tersebut telah dilatih sebagai koki dan pernah tampil di acara reality show dan acara memasak di Rusia. Di CV-nya, pria itu menyebut dirinya sebagai koki pribadi. Dia pertama kali tiba di Prancis pada tahun 2010 dan menghabiskan beberapa waktu di Courchevel, sebuah resor ski yang populer di kalangan elit Rusia, tempat dia bekerja di restoran berbintang Michelin, sebelum berangkat ke Paris pada tahun 2012.