Timnas Indonesia U-23 Bertemu Guinea di Babak Playoff, Shin Tae-yong Diminta Pakai Cara Lama

NTVNews - 8 Mei 2024, 21:30
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Pemain Timnas U-23 Indonesia, Alfeandra Dewangga Pemain Timnas U-23 Indonesia, Alfeandra Dewangga (dok.PSSI)

Ntvnews.id, Jakarta - Pelatih Shin Tae-yong tidak punya pengalaman yang menjanjikan saat bertemu dengan negara-negara Afrika. Lalu bagaimana cara menjinakkan timnas Guinea U-23?

Syli U-23 jadi rintangan yang harus dilewati Timnas Indonesia U-23 untuk melaju ke Olimpiade Paris 2024. Kedua tim akan bertemu di babak playoff setelah Timnas Indonesia U-23 melewatkan tiket otomatis yang disediakan ajang Piala Asia U-23 2024, Doha Qatar. 

Pada turnamen ini, Indonesia hanya mampu finis keempat setelah kalah 1-2 melawan Irak di perebutan tempat ketiga. Sedangkan tim yang berhak melaju ke Paris hanyalah tiga besar, yakni sang juara Jepang, runner up Uzbekistan, dan yang terakhir tim peringkat ketiga, Irak.

Pertandingan melawan Guinea U-23 akan berlangsung di INF Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024). Kick off dimulai pukul 20.00 WIB dan bisa disaksikan langsung lewat FIFA+ dan RCTI.

Menurut pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali ini bukan laga yang mudah bagi STY. Apalagi selama ini, pelatih asal Korea Selatan itu punya rekor yang kurang menjanjikan saat berhadapan dengan tim-tim Afrika, baik saat bersama timnas Indonesia maupun Korea Selatan. 

Saat menukangi Korea Selatan, STY bersama Taeguk Warriors pernah dipermak Senegal 0-2 di laga persahabatan 2018 lalu. Setahun sebelumnya, pasukannya juga kalah 1-3 melawan Maroko.

Timnas Guinea U-23 mulai mempersiapkan diri menghadapi babak play off Olimpiade Paris 2024 melawan I <b>(Akun X  (@Joueurs_GN))</b> Timnas Guinea U-23 mulai mempersiapkan diri menghadapi babak play off Olimpiade Paris 2024 melawan I (Akun X (@Joueurs_GN))

Bersama timnas senior Indonesia, Shin Tae-yong juga jarang berhadapan dengan negara-negara Afrika. Satu-satunya negara Benua Hitam yang pernah dijajal Tim Merah Putih bersama STY hanyalah Burundi. Negara terkecil di Afrika itu dua kali beruji coba Indonesia pada tahun 2023. 

Dalam pertemuan itu, timnas Indonesia berhasil menang 3-1 dan seri 2-2. Sementara untuk level timnas U-23, STY malah sama sekali belum bertemu negara-negara dari benua Afrika. 

"Guinea memang tidak setenar negara-negara Afrika lain seperti Kamerun, Pantai Gading, atau Nigeria. Tapi mereka negara yang sepak bolanya sedang berkembang pesat. Mereka juga sangat berambisi ke Olimpiade sampai mendatangkan pemain pernah bermain di Barcelona," ujar Akmal. 

Dalam situasi ini, Akmal menilai STY jangan takut untuk mengubah skema permainan. Menurutnya, permainan ultradefensif yang pernah diterapkannya saat bertemu tim-tim kuat layak dipakai melawan Guinea U-23. Apalagi, stok amunisi Garuda Muda tidak ideal menyusul absennya Rizky Ridho akibat kartu merah hingga ketidakhadiran Elkan Baggott dan Justin Hubner.

"Saya pikir, mengubah skema bermain menjadi 5-4-1 bisa jadi solusi. Jangan takut untuk bermain ultradefensif seperti saat pertama kali STY membawa Indonesia bertemu tim-tim kuat Asia Tenggara seperti Vietnam," kata Akmal Marhali saat dihubungi NTVnews.id, Rabu (8/5/2024). 

"Strategi seperti ini juga dipakai STY saat mengalahkan Jerman di Piala Dunia," bebernya. 

x|close