Ntvnews.id, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengungkap kondisi salah satu pemainnya yaitu Marselino Ferdinan jelang menghadapi Guinea dalam babak playoff Olimpiade Paris 2024.
Marselino sempat jadi bulan-bulanan netizen pada laga terakhir di Piala Asia U-23 2024. Dalam laga ini, dia dianggap terlalu egois. Hujatan semakin menjadi-jadi setelah pemain Deinze itu menguggah konten lewat Instagram Exclusive yang dianggap sebagai sikap anti-kritik.
Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, kondisi mental para pemain pasca menelan kekalahan atas Uzbekistan dan Irak di Piala Asia U-23 secara keseluruhan memang menurun. Namun, khusus Marselino, pria yang akrab disapa STY itu tetap memberi catatatan khusus.
"Sudah terima laporan tentang Marselino. Saya lihat ada kesalahan dari Marselino juga," kata STY dalam jumpa pers via zoom, Rabu malam (8/5/2024).
"Saya tidak kasih saran kepada Marselino kemarin, jadi salah saya juga dan saya mohon maaf kepada fans Indonesia. Seharusnya Marselino tidak begitu kepada masyarakat," bebernya.
STY menambahkan, sikap Marselino hanyalah kekesalan sesaat saja. Apalagi, dalam laga tersebut banyak hal yang membuatnya kecewa. Menurut STY, Marselino sampai menangis karena itu.
"Yang dilakukan Marselino itu sesaat saja karena masih muda. Di pertandingan itu banyak yang disayangkan oleh Marselino sendiri hingga menangis setelah kalah lawan Irak." katanya.
Marselino Ferdinan berusaha melewati pengawalan pemain Irak pada perebutan tempat ketiga Piala Asia (dok PSSI)
"Saya mohon fans sepak bola Indonesia mengerti dan beri hiburan untuk Marselino. Ada bagian otot yang tidak baik dari dia tapi tetap bekerja keras untuk pertandingan besok jadi saya mohon hiburan untuk Marselino," lanjutnya.
Shin Tae-yong juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk tetap mendukung Timnas Indonesia untuk bisa meraih kemenangan saat menghadapi Guinea.
"Sudah satu bulan lebih di luar negeri dan kami anggap semua pertandingan sebagai final. Jadi secara mental semua lelah. Jadi dukungan hanya berasal dari masyarakat saja," beber mantan pelatih Timnas Korsel itu.
"Jadi kalau terlihat kesal atau bagaimana mohon masyarakat tetap bersatu untuk tetap percaya. Itu harapan saya," tutupnya.