Ntvnews.id, Jakarta - Mobil listrik mengubah lanskap industri otomotif. Namun, masih ada pertanyaan tentang kinerjanya dalam cuaca ekstrem.
Uji ADAC yang dilakukan pada waktu yang tepat menguji kendaraan listrik Tesla Model Y, mensimulasikan kemacetan lalu lintas musim panas yang ekstrem untuk menentukan dampak AC terhadap jarak tempuhnya.
Di lingkungan laboratorium yang terkendali, ADAC menguji coba Tesla Model Y dalam simulasi kemacetan lalu lintas selama delapan jam dalam kondisi yang sangat panas.
Suhu interior diatur pada 20 derajat Celcius yang nyaman, sementara suhu luar mencapai 35 derajat Celcius yang sangat panas. Sensor memantau kinerja AC secara cermat, memastikan pendinginan yang konsisten selama pengujian.
Dilansir dari ArenaEV, Rabu (7/8/2024), pengujian tersebut mengungkapkan dengan mempertahankan suhu interior yang diinginkan memerlukan daya pendinginan sebesar 1,3 hingga 1,5 kW, yang berarti konsumsi energi sebesar 1,3 hingga 1,5 kWh per jam.
Untuk Tesla Model Y, ini berarti hanya kehilangan 2 persen kapasitas baterai atau jarak tempuh 8 km per jam. Bahkan setelah delapan jam penggunaan AC terus-menerus dalam suhu yang sangat panas, jarak tempuh Model Y hanya berkurang 64 km, yang berarti pengurangan daya baterai sebesar 16 persen.
Baca Juga: Lebih dari 50 Persen Pemilik Mobil Listrik Tesla di AS Beralih Lagi ke Kendaraan Mesin Bensin
Tidak seperti kendaraan bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE), yang kompresor AC-nya ditenagai oleh mesin, kendaraan listrik mengambil daya langsung dari baterai bertegangan tinggi.
Dalam skenario yang sama, kendaraan bermesin pembakaran akan menggunakan 1 hingga 1,5 liter bahan bakar per jam, tergantung pada ukuran dan jenis mesin. Ini setara dengan 10 hingga 15 kWh per jam, yang menonjolkan efisiensi kendaraan listrik yang unggul dalam hal AC.
Meskipun kekhawatiran tentang kekhawatiran jarak tempuh dapat dipahami, pengujian ADAC menunjukkan jika AC memiliki dampak kecil pada jarak tempuh kendaraan listrik, bahkan dalam kondisi musim panas yang ekstrem.
Karena sistem AC di berbagai merek dan model kendaraan listrik sebanding, temuan dari pengujian Model Y seharusnya berlaku juga untuk sebagian besar kendaraan listrik lainnya.
Penting untuk diperhatikan jika beberapa faktor dapat memengaruhi konsumsi energi AC. Seringnya membuka pintu, pengaturan suhu yang lebih rendah, dan jumlah penumpang yang lebih banyak dapat meningkatkan penggunaan energi.
Suhu sekitar yang lebih dingin atau suhu interior yang diinginkan lebih tinggi akan membutuhkan lebih sedikit listrik.