NTVNews.id - Penjualan mobil listrik SU7 dari pabrikan ponsel asal China, Xiaomi, diklaim tiga hingga lima kali lipat dari perkiraan mereka.
Hal itu diungkapkan CEO Lei Jun pada Kamis (18/4/2024), seperti dikutip dari Reuters. Perusahaan mulai mendistribusikan mobil listrik SU7 kepada pelanggan lebih cepat dari jadwal.
Lei Jun menyampaikan pernyataannya tersebut selama dua jam siaran langsung di Douyin, aplikasi sejenis TikTok di China, yang ditonton lebih dari 34 juta orang.
Xiaomi meluncurkan mobil pertamanya pada akhir bulan lalu. SU7 mendapat sambutan positif dari pelanggan di China berkat harganya yang berada dikisaran US$30.000 atau sekitar Rp488 jutaan.
Banderol harga ini lebih murah US$4.000 (sekitar Rp65 juta) dibandingkan Tesla Model 3 di China. Xioami SU7 mulai dikirimkan dalam jumlah terbatas 5.000 unit yang telah diproduksi, yang disebut "Founders Edition", yang dilengkapi dengan aksesori tambahan untuk pembeli awal pada 3 April.
Xiaomi saat ini telah memulai pengiriman versi standar Xiaomi SU7 untuk konsumen di Beijing dan Shenzhen. Xiaomi telah memajukan jadwal pengiriman unit versi standar SU7 12 hari lebih cepat dari yang mereka jadwalkan.
Ketika ditanya mengenai rencana pengembangan di masa depan, Lei Jun mengatakan Xiaomi tidak memiliki rencana membuat kendaraan off-road, tetapi memilih untuk fokus pada SU7.
"Untuk software-nya, saya minta cepat diiterasi minimal sebulan sekali. Kalau ada kendala secepatnya diperbaiki," sebut Lei Jun.
Selain versi Standar, Xiaomi sebelumnya mengatakan pihaknya berencana memulai pengiriman model Max bulan ini dan model Pro pada akhir Mei.
Lei juga berulang kali ditanya apakah Xiaomi sedang merencanakan kendaraan sport namun tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Kendati pasar otomotif terbesar di dunia ini memberikan tantangan bagi para pendatang baru akibat perang harga kendaraan listrik yang sangat ketat, ditambah melambatnya permintaan, namun para analis mengatakan Xiaomi memiliki kans besar dibandingkan kebanyakan perusahaan rintisan kendaraan listrik lainnya.