Ntvnews.id, Jakarta - Setidaknya 1 dari 5 kendaraan yang diimpor di Korea Selatan (Korsel) merupakan mobil bertenaga baterai pada periode Januari-April 2024, meskipun penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) secara global melambat.
Hal itu berdasarkan data dari Asosiasi Importir & Distributor Mobil Korea (KAIDA) yang dirilis pada Jumat (17/5/2024), seperti dilansir dari Yonhap.
KAIDA menyebutkan, dalam empat bulan pertama, registrasi kendaraan listrik murni melonjak menjadi 13.863 unit dari 5.417 unit pada periode yang sama tahun lalu, atau menyumbang 18,2 persen dari keseluruhan impor kendaraan.
Kendaraan SUV Tesla Model Y mengungguli model kendaraan listrik lainnya dengan registrasi 6.016 unit dalam empat bulan. Kemudian, diikuti Tesla Model 3 dengan 1.731 unit, sedan BMW i5 eDrive40 (644 unit), dan SUV Audi Q4 e-tron (621 unit).
Pendaftaran mobil hybrid berbahan bakar bensin yang diimpor naik 39,3 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 37.085 unit, atau mencakup 48,7 persen dari seluruh mobil impor pada periode Januari-April. Rasio mereka melonjak dari 32,2 persen pada periode tahun lalu.
Sebaliknya, jumlah mobil berbahan bakar bensin yang diimpor turun 37 persen menjadi 2.828 unit dalam periode empat bulan dari 4.481 unit pada tahun lalu. Rasio mobil berbahan bakar bensin juga turun menjadi 27,4 persen dari 49 persen.
Pendaftaran mobil bertenaga diesel turun 71 persen menjadi 2.084, dengan rasionya turun ke level terendah 2,7 persen dari 8,7 persen pada periode yang sama.