BYD Genjot Produksi dan Rekrut Ratusan Ribu Karyawan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2024, 09:05
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Logo BYD di pameran otomotif Auto China 2024, di Beijing, China, 25 April 2024. (Foto: Dok/Tingshu Wang/Reuters)  Logo BYD di pameran otomotif Auto China 2024, di Beijing, China, 25 April 2024. (Foto: Dok/Tingshu Wang/Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Pabrikan mobil listrik China, BYD meningkatkan produksi hampir 200.000 unit dari Agustus hingga Oktober 2024, di tengah pertumbuhan penjualan pada  kuartal ketiga (Q3) 2024. 

Perusahaan yang berpusat di Shenzhen, Provinsi Guangdong, juga merekrut hampir 200.000 karyawan baru di bidang manufaktur dan komponen mobil.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Eksekutif He Zhiqi di Weibo, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/11/2024).

BYD membukukan kenaikan laba bersih kuartal ketiga sebesar 11,5 persen berkat kemampuan menjaga momentum penjualan yang kuat.

Sementara pada periode Juli-September melonjak 24 persen secara tahunan menjadi 201,1 miliar yuan (US$28,24 miliar).

Angka ini membukukan kemenangan pertama BYD terkait pendapatan kuartalan versus Tesla sejak produsen mobil China itu berhenti memproduksi kendaraan bermesin bensin pada 2022.

Mengutip Xinhua, sebagai produsen mobil listrik dan hybrid, penjualan BYD melampaui 2,74 juta unit kendaraan pada tiga kuartal pertama 2024. Dimana penjualan September mencapai rekor bulanan sebesar 419.400 unit.

BYD mengatakan ekspor mobil penumpang energi baru meningkat dua kali lipat menjadi 298.000 unit kendaraan pada sembilan bulan pertama. Kini, BYD sudah berada di 96 negara dan kawasan di seluruh dunia.

BYD merupakan salah satu produsen kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) yang mencatatkan lonjakan penjualan seiring China yang memiliki jumlah kendaraan bermotor terbesar di dunia, terus melanjutkan transisi menuju teknologi yang lebih ramah lingkungan.

"Produksi NEV China pada Januari hingga September tahun ini mencapai 8,3 juta unit, yang mewakili pertumbuhan tahunan sebesar 31,7 persen," demikian menurut Asosiasi Produsen Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM).  

x|close