Ntvnews.id, Jakarta - Renault Korea telah mengalihkan fokusnya pada pemasaran kendaraan hybrid yang efisien dalam penggunaan bahan bakar, yang menggabungkan tenaga listrik dan mesin pembakaran internal (ICE), di tengah meningkatnya permintaan terhadap mobil ramah lingkungan yang terjangkau di Korea.
Di Negeri Ginseng, seperti dilansir dari Korea Times, Kamis, 28 November 2024, penjualan mobil hybrid dari Januari hingga November 2024 telah melampaui total penjualan tahunan kendaraan tersebut pada tahun sebelumnya.
Anak perusahaan produsen mobil Prancis di Korea itu mengatakan sistem hybrid E-Tech mereka turut berperan dalam peningkatan penjualan tersebut.
Menurut Renault Korea, sistem ini memungkinkan kendaraan hybrid mereka beroperasi dengan daya listrik hingga 75 persen di area perkotaan, memberikan pengalaman berkendara yang hampir setara dengan mobil listrik sepenuhnya.
Salah satunya yakni Renault Grand Koleos E-Tech Hybrid yang baru. Sistem ini memastikan akselerasi yang cepat dan halus karena SUV ini dapat beroperasi menggunakan tenaga listrik.
Baca Juga: Nissan Alami Kerugian, PHK 9.000 Karyawan
Baterai berkapasitas 1,64 kilowatt-jam yang terpasang juga membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar, memungkinkan mobil menempuh jarak lebih jauh dengan mode listrik.
Selain itu, sistem mesin hybrid pada Arkana E-Tech Hybrid mendukung pengalaman berkendara yang dinamis. SUV kompak ini menggabungkan mesin bensin 1,6 liter dengan dua motor listrik dan dog-clutch yang digunakan dalam mobil Formula Satu (F1).
Arkana mampu mencapai efisiensi bahan bakar hingga 17,4 kilometer per liter, tetapi menurut sebuah ulasan dari seorang YouTuber yang ahli dalam bidang otomotif, efisiensi bahan bakarnya dapat mencapai hingga 30 kilometer per liter, sesuai klaim dari Renault Korea.
"Kami mengharapkan pertumbuhan sistem hybrid E-Tech kami, yang memungkinkan efisiensi bahan bakar yang luar biasa, di tengah popularitas kendaraan hybrid," kata seorang pejabat Renault Korea.