Nissan dan Honda Berencana untuk ‘Merger’

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Des 2024, 16:02
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Emblem logo Honda Emblem logo Honda ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Dua produsen otomotif Jepang, Honda dan Nissan, mengejutkan industri dengan laporan adanya rencana akuisisi saham besar oleh Honda terhadap Nissan.

Menurut laporan dari CarsCoops pada Rabu, kedua perusahaan telah melakukan pembicaraan terkait potensi merger. Kolaborasi ini membuka peluang bagi kedua raksasa otomotif untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing di masa depan.

Baca Juga : Afeela EV, Sedan Listrik Sony-Honda dengan Jarak Tempuh 442,57 Km Siap Hadir di AS

Meski belum ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi atau membantah secara tegas, kabar ini mengindikasikan bahwa Honda dan Nissan mungkin sedang merencanakan langkah besar bersama.

Hanya waktu yang dapat menjawab bagaimana kelanjutan hubungan antara kedua perusahaan ini. Namun, menurut laporan Nikkei, Honda dan Nissan tengah mempertimbangkan untuk beroperasi di bawah satu perusahaan induk, yang mungkin juga melibatkan Mitsubishi.

Baca Juga : Nissan Hanya Punya Waktu 12 Bulan untuk Bertahan Hidup

Jika rencana ini terwujud, penggabungan tersebut bisa menjadi yang terbesar sejak lahirnya Stellantis.

Dalam skenario ini, entitas baru tersebut kemungkinan akan mencakup merek-merek seperti Acura, Honda, Nissan, Infiniti, dan Mitsubishi. Selain itu, menarik untuk melihat peran Aliansi Renault–Nissan–Mitsubishi dalam dinamika ini jika penggabungan tersebut benar-benar terjadi.

Baca Juga :Eksekutif Senior Nissan Mengundurkan Diri karena Masalah Keuangan

Namun, laporan mengenai pembicaraan ini muncul di tengah situasi yang cukup menantang bagi Nissan di berbagai pasar.

Seperti yang diketahui, penjualan Nissan di Amerika Serikat telah mengalami penurunan sebesar 26,3 persen dalam satu dekade terakhir, sementara Infiniti mencatat penurunan hampir 45 persen.

Selain itu, Nissan juga menghadapi kesulitan di pasar Tiongkok, sebuah tantangan yang kini menjadi masalah umum bagi banyak merek otomotif asing.

(Sumber Antara)

x|close