Ntvnews.id, Jakarta - Volkswagen AG telah mencapai kesepakatan dengan serikat pekerjanya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 35.000 karyawan di Jerman pada 2030.
Langkah ini bertujuan menghemat sekitar €3,79 miliar per tahun dan akan dilakukan melalui pengurangan jumlah karyawan secara bertahap, pensiun dini, serta program pembelian saham secara sukarela.
Dikutip dari ArenaEV, Sabtu, 28 Desember 2024, kesepakatan ini tercapai setelah negosiasi yang berlangsung selama beberapa bulan, yang diwarnai dengan ketegangan antara pihak perusahaan dan serikat pekerja.
Sebagai respons terhadap rencana PHK, para pekerja sempat menggelar dua aksi mogok besar bulan lalu, menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan.
Dalam perjanjian tersebut, Volkswagen berkomitmen untuk menjaga keberadaan 10 pabriknya di Jerman hingga 2030, dan akan mempertahankan perjanjian jaminan kerja.
Meski demikian, beberapa perubahan diterima, seperti pengurangan bonus bagi pekerja, pengurangan masa kerja tetap untuk pekerja magang, serta pemangkasan kapasitas produksi di lima pabrik yang diperkirakan akan mengurangi sekitar 700.000 kendaraan.
Selain itu, manajer Volkswagen juga akan menghadapi pengurangan gaji dalam beberapa tahun mendatang.
Sekitar 4.000 manajer tidak akan menerima bonus tahunan yang setara dengan 10 persen dari pendapatan mereka pada tahun depan, dengan potongan kecil yang akan berlangsung hingga akhir dekade ini.
Serikat pekerja bahkan mendesak para pemimpin senior, termasuk CEO Oliver Blume, untuk mengurangi gaji mereka sebesar 10 persen.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Volkswagen untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi produksi, terutama di tengah penurunan tajam penjualan di pasar utama mereka, China.
Selain itu, adanya persaingan yang semakin ketat dari produsen mobil China seperti BYD yang memasuki pasar Eropa.
PHK yang diumumkan kemungkinan akan berdampak signifikan pada ekonomi Jerman, mengingat industri otomotif adalah salah satu penyedia lapangan kerja terbesar di negara ini.
Meskipun PHK ini diperlukan untuk memastikan kelangsungan perusahaan, dampaknya pada pekerja dan keluarga mereka akan cukup besar.