Ntvnews.id, Jakarta - Hyundai Motor dari Korea Selatan pada Jumat, 10 Januari 2025, mengumumkan peluncuran mobil listrik kompak termurahnya di Jepang.
Langkah ini diambil untuk meraih pasar Jepang yang selama ini didominasi oleh produsen otomotif lokal dengan teknologi kendaraan hibrida bensin-listrik yang sudah mapan.
Melansir Reuters, peluncuran mobil listrik kompak terbaru Hyundai, Inster, mengikuti jejak produsen asing lainnya, seperti Tesla, yang berusaha memasuki pasar Jepang yang masih lambat dalam adopsi kendaraan listrik.
Inster akan menjadi solusi bagi Hyundai untuk menantang dominasi merek-merek besar dengan menawarkan harga yang kompetitif, mirip dengan strategi produsen kendaraan listrik terkemuka asal China, BYD.
Model pemula ini dibanderol dengan harga 2,85 juta yen (sekitar Rp291 juta). Ini menjadikannya kendaraan listrik kompak termurah di Jepang. Harga ini lebih murah dibandingkan dengan 3,63 juta yen (Rp371 juta) yang dipatok BYD untuk model Dolphin pada 2023.
Inster pertama kali diluncurkan di Korea Selatan dengan nama Casper Electric dan debut di Eropa pada tahun lalu. Mulai Jumat, pelanggan Jepang dapat memesan kendaraan ini, seperti yang diumumkan Hyundai dalam konferensi pers pada pameran otomotif Tokyo Auto Salon.
Di segmen "kei car" Jepang yang dikenal dengan ukuran kecil dan daya terbatas, Nissan Sakura dijual dengan harga 2,60 juta yen (Rp265 juta) dan menjadi mobil listrik paling populer di Jepang.
Namun, meski populer, penjualan Sakura mengalami penurunan hampir 40 persen pada tahun lalu, dengan total penjualan kurang dari 23.000 unit, berdasarkan data industri.
Kondisi ini menunjukkan tantangan besar dalam mempopulerkan kendaraan listrik di pasar Jepang, yang total penjualan tahunan mobil penumpangnya mencapai sekitar 4 juta unit.
Pada 2024, Hyundai hanya berhasil menjual 607 unit kendaraan di Jepang, sedangkan BYD tercatat menjual 2.223 unit. Tesla tidak mengungkapkan angka penjualannya di Jepang.
Hyundai, yang kini menjadi bagian dari grup otomotif terbesar ketiga di dunia bersama Kia, kembali merambah pasar mobil penumpang Jepang pada 2022, kali ini fokus pada kendaraan listrik dan sel bahan bakar, setelah sebelumnya meninggalkan pasar tersebut pada 2009 akibat penjualan yang rendah, mengingat dominasi Toyota, Honda, dan produsen besar Jepang lainnya.