Ntvnews.id, Jakarta - BMW memiliki tim teknik terbesar di luar Jerman yang berbasis di China, serta jaringan mitra yang sangat kuat di negara tersebut.
Hal itu dikatakan Frank Weber, anggota dewan BMW AG, dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.
"Lebih dari 3.000 orang bekerja di tim teknik BMW di empat lokasi di China. Saat ini, mereka fokus pada berbagai aspek utama kendaraan, dengan pembuatan perangkat lunak digital menjadi yang paling dominan," ujar Weber di sela-sela ajang Consumer Electronics Show (CES) 2025, di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), dikutip dari Xinhua, Sabtu, 11 Januari 2025.
Pada CES 2025, BMW memperkenalkan kokpit cerdas imersif generasi berikutnya, yang mengusung BMW Panoramic iDrive dan Sistem Operasi BMW X baru yang revolusioner.
Dirancang khusus untuk pengguna di China, sekitar 70 persen kode sumber untuk Sistem Operasi X BMW dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
"Ini menunjukkan pemahaman dan komitmen mendalam BMW terhadap pasar China, memastikan logika inti sistem sepenuhnya selaras dengan preferensi pengguna lokal," ujar BMW.
"Tim R&D BMW di China telah berkembang tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir dan akan memiliki peran yang semakin besar dalam penelitian dan pengembangan global BMW. Pengalaman digital utama untuk BMW Operating System X di China dikembangkan oleh tim R&D digital China bersama dengan organisasi global," tambah Robert Kahlenberg, Wakil Presiden Senior BMW R&D China.
"Kami mengembangkan banyak fungsi khusus untuk pelanggan China, termasuk asisten suara, navigasi, hiburan, permainan, dan fungsi AI, berkolaborasi dengan ekosistem inovasi dan pelaku teknologi lokal," jelas Kahlenberg.
Weber menegaskan China merupakan pasar yang sangat penting bagi BMW. "Kami berupaya keras untuk menawarkan produk yang paling kompetitif di pasar yang sangat dinamis ini," katanya.
"Yang juga jelas adalah pelanggan China sangat menarik bagi kami, karena mereka sangat maju dalam cara berpikir dan memandang kendaraan," tambahnya.
"Tim kami sangat terampil, dengan 80 persen sistem digital dan infotainment khusus untuk China, dan 70 persennya dikembangkan di China," ungkap Weber.
Dia juga menekankan kemampuan inovasi China bukan hanya penting untuk pasar domestik, tetapi juga berdampak global.
"Kecepatan inovasi di China, kesiapan untuk mengambil risiko, serta budaya yang mendukungnya, menciptakan ekosistem inovasi yang sangat kompetitif," tukas Weber.