Produsen Mobil Listrik China Hengkang dari Eropa, Ini Pemicunya

NTVNews - 2 Jun 2024, 17:11
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi. Permasalahan yang dihadapi GWM dapat disebabkan adanya investigasi anti-subsidi yang diluncurkan oleh Komisi Eropa terhadap kendaraan listrik asal China. (Foto: ArenaEV) Ilustrasi. Permasalahan yang dihadapi GWM dapat disebabkan adanya investigasi anti-subsidi yang diluncurkan oleh Komisi Eropa terhadap kendaraan listrik asal China. (Foto: ArenaEV)

Ntvnews.id, Jakarta - Great Wall Motor (GWM), produsen mobil listrik asal China, memutuskan untuk menutup kantor pusat di Eropa di Munich, Jerman, pada akhir Agustus nanti.

Dilansir dari ArenaEV, Minggu (2/6/2024), kebijakan ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 100 karyawan. Keputusan tersebut diambil di akibat penjualan GWM yang mengecewakan di pasar Eropa.

GWM tetap kesulitan di Eropa meskipun saat saat menancapkan kaki di Benua Biru pada 2021, perusahaan memiliki rencana ambisius guna menembus pasar Eropa dengan kendaraan listrik Eropa bermerek ORA.

GWM dikabarkan masih kesulitan untuk mendapatkan daya tari dari masyarakat di kawasan Eropa tersebut. Pada 2022, perusahaan menjalin kemitraan dengan Emil Frey, salah satu grup dealer mobil terbesar di Eropa guna mendistribusikan mereka Ora dan Wey.

Namun, kolaborasi tersebut gagal memberikan hasil seperti yang diharapkan, akibatnya GWM hanya mendaftarkan 6.300 kendaraan baru di Eropa pada 2023.

Penutupan kantor pusat di Munich tidak menandakan penarikan total GWM dari Eropa. Perusahaan bermaksud untuk terus menyediakan layanan di pasar yang ada. Namun, operasi Eropa akan dikelola dari kantor pusatnya di China. Ekspansi ke pasar baru di Eropa juga telah ditunda tanpa batas waktu.

Mundurnya GWM dari Eropa sangat kontras dengan rencana ekspansi ambisius startup kendaraan listrik China lainnya, seperti Nio dan XPeng. Nio baru-baru ini membuka Nio House. Bangunan delapan lantai itu berada di Belanda, sementara XPeng meluncurkan model G9 dan G6 di Prancis .

Perkembangan itu tentu menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan produsen mobil China untuk bersaing di pasar Eropa, yang semakin dipenuhi pemain lama dan pendatang baru.

Permasalahan yang dihadapi GWM juga dapat disebabkan oleh adanya investigasi anti-subsidi yang diluncurkan oleh Komisi Eropa terhadap kendaraan listrik asal Negeri Tirai Bambu. Kondisi ini karena produsen mobil China telah menciptakan ketidakpastian dan dapat menyebabkan tarif tambahan.

Kendati mengalami kemunduran di Eropa, GWM tetap menjadi pemain penting dalam industri otomotif global. Perusahaan menjual lebih dari 1,2 juta kendaraan pada 2023, dengan penjualan luar negeri menyumbang 25,68 persen dari total penjualan.

Namun, perusahaan baru-baru ini menunda target untuk mencapai 1 juta penjualan tahunan di luar negeri hingga 2030, mengingat kondisi pasar global yang penuh dengan tantangan.

x|close