Pengumuman Merger Honda dan Nissan Ditunda Sampai Pertengahan Februari

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Feb 2025, 09:45
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Makoto Uchida, Direktur, Perwakilan Pejabat Eksekutif, Presiden dan CEO Nissan Motor Corporation bersama Toshihiro Mibe, Direktur, Presiden dan Perwakilan Pejabat Eksekutif Honda. (Foto: Dok/Kim Kyung-Hoon/Reuters) Makoto Uchida, Direktur, Perwakilan Pejabat Eksekutif, Presiden dan CEO Nissan Motor Corporation bersama Toshihiro Mibe, Direktur, Presiden dan Perwakilan Pejabat Eksekutif Honda. (Foto: Dok/Kim Kyung-Hoon/Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Pada Desember lalu, dunia otomotif dikejutkan ketika Honda dan Nissan mengungkapkan mereka sedang menjajaki kemungkinan merger menjadi satu perusahaan.

Rencana awalnya adalah untuk mengumumkan rincian utama pada akhir Januari, namun kedua produsen mobil tersebut kini memutuskan untuk menunda pengumuman tersebut hingga pertengahan Februari.

Mengutip Carscoops, Rabu, 5 Februari 2025, Carlos Ghosn, mantan bos Nissan dan Renault, mengungkapkan keterlibatan Honda dalam pembicaraan ini mungkin tidak sepenuhnya berdasarkan keinginan mereka. 

Dia menyebutkan, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang mungkin memberi tekanan pada Honda untuk melakukan merger agar Nissan bisa bertahan.

Sementara itu, Honda menegaskan jika merger ini benar-benar terwujud, Nissan harus membuktikan mereka mampu mengembalikan kinerja perusahaan, baik dari segi operasional maupun keuangan.

Sumber yang tidak disebutkan identitasnya mengungkapkan Honda menginginkan waktu lebih untuk menilai upaya restrukturisasi yang sedang dijalankan oleh Nissan sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

Nissan, yang sudah mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 pekerjaan di seluruh dunia, serta pengurangan kapasitas produksi global sebesar 20 persen, juga meluncurkan program pensiun dini di tiga pabriknya di Amerika Serikat (AS). 

Meskipun langkah-langkah tersebut diambil, Kyodo News melaporkan Honda masih merasa ragu dan mengharapkan Nissan untuk melakukan pemotongan biaya yang lebih drastis.

Baca Juga: Tahun Ini, Kei Van Listrik Toyota, Suzuki, dan Daihatsu Siap Diluncurkan

Bagaimana dengan Mitsubishi?

Mitsubishi, yang juga terlibat dalam diskusi ini meskipun tidak secara langsung, tampaknya kurang antusias untuk ikut serta dalam merger. 

Laporan menunjukkan perusahaan lebih memilih untuk tetap diperdagangkan secara publik dan mungkin akan lebih fokus pada kolaborasi terbatas dengan Honda dan Nissan di masa depan.

Keputusan akhir dari Mitsubishi mengenai hal ini diharapkan akan diambil dalam bulan ini.

Tantangan Berat bagi Nissan

Jika Nissan ingin mencapai target sebelum batas waktu merger yang dijadwalkan pada Agustus 2026, perusahaan harus menghasilkan sekitar 400 miliar yen (sekitar US$2,6 miliar) pada tahun fiskal 2026. 

Ini merupakan tantangan besar, mengingat laba operasi mereka yang baru-baru ini anjlok drastis, dari 336,7 miliar yen (US$2,3 miliar) menjadi hanya 32,9 miliar yen (US$225 juta).

Lebih buruk lagi, laba bersih Nissan untuk paruh pertama tahun fiskal 2024 mengalami penurunan tajam sebesar 93,5 persen, dari 296,2 miliar yen (US$2,02 miliar) menjadi hanya 19,2 miliar yen (sekitar US$131 juta).

"Integrasi ini hanya akan terwujud jika Nissan dan Honda dapat beroperasi sebagai dua perusahaan yang tetap mandiri," ujar Presiden dan CEO Honda, Toshihiro Mibe. 

x|close