Ntvnews.id, Jakarta - Pabrik Megafactory milik Tesla, produsen mobil asal Amerika Serikat (AS), di Shanghai, China, resmi memulai produksi pada Selasa, 11 Februari 2025.
Dikutip dari Xinhua, Rabu, 12 Februaari 2025, pabrik ini akan memproduksi Megapacks, baterai penyimpan energi canggih dari Tesla, menandai ekspansi besar perusahaan tersebut di pasar China.
Dengan kapasitas produksi awal sebesar 10.000 unit per tahun, setara dengan sekitar 40 gigawatt-jam penyimpanan energi, pabrik ini diharapkan memberikan kontribusi besar pada target global Tesla dalam penyimpanan energi.
Tesla memproyeksikan akan ada kenaikan 50 persen dalam penggunaan teknologi penyimpanan energi pada tahun 2025.
Pabrik baru ini menempati area seluas 200.000 meter persegi dan melibatkan investasi sekitar 1,45 miliar yuan (sekitar 202 juta dolar AS), sesuai dengan informasi dari administrasi Kawasan Khusus Lin-gang, Zona Perdagangan Bebas Percontohan China (Shanghai), tempat pabrik tersebut beroperasi.
Yang menarik, produksi massal dimulai hanya delapan bulan setelah pembangunan dimulai, menunjukkan "kecepatan Tesla" yang luar biasa di China.
Sebelumnya, pabrik Tesla di Shanghai, Gigafactory pertama di pusat keuangan timur China, juga dibangun dan diresmikan hanya dalam waktu satu tahun pada 2019.
"Kami sangat terkesan dengan kecepatan luar biasa yang ditunjukkan oleh Shanghai dan Tesla. Saya sangat senang pabrik ini memulai tahun yang penuh harapan bagi Tesla," ujar Mike Snyder, Wakil Presiden Tesla, dalam upacara peresmian pabrik tersebut.
Dia juga menyakini pabrik baru ini akan menjadi fondasi bagi jaringan produksi global Tesla.