Ntvnews.id, Jakarta - Baterai solid-state sering dibicarakan sebagai masa depan kendaraan listrik, dengan klaimnya akan menawarkan jangkauan lebih jauh, pengisian daya lebih cepat, dan kinerja yang lebih baik.
Namun, Hyundai dan Kia memberikan pandangan lebih realistis mengenai ketersediaan teknologi ini.
Meski beberapa produsen mobil menjanjikan peluncuran lebih cepat, Hyundai Motor Group meyakini baterai solid-state tidak akan siap digunakan untuk kendaraan listrik pasar massal hingga minimal tahun 2030.
Dikutip dari ArenaEV, Minggu, 2 Februari 2025, Spencer Cho, Kepala Perencanaan Produk Global Hyundai Motor Group, menyatakan dalam peluncuran Kia EV4 dimana tantangan dalam pengembangan baterai canggih ini sering kali diremehkan.
Dia menyoroti kompleksitas teknologi dan hambatan yang ada dalam peningkatan kapasitas produksi.
Pendekatan hati-hati ini membedakan Hyundai dan Kia dari beberapa produsen lain yang berencana merilisnya lebih awal.
Misalnya, produsen mobil Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan memiliki jadwal yang lebih ambisius.
Baca Juga: Hyundai Motor Siap Gelar Konferensi Pengembang untuk Perkuat Ekosistem Aplikasi Kendaraan
Toyota berencana meluncurkan kendaraan listrik pertama dengan baterai solid-state pada 2027 atau 2028, namun model massal diperkirakan baru ada pada 2030.
Honda pun sedang menguji baterai solid-state yang bisa menghasilkan jangkauan hingga 1.000 km, sementara Nissan mengembangkan baterai solid-state dengan kapasitas dua kali lipat dari baterai lithium-ion saat ini, yang diharapkan siap pada 2028.
Meski demikian, Hyundai dan Kia tetap fokus pada peningkatan teknologi baterai yang ada.
Mereka sedang memanfaatkan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) untuk model kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang lebih terjangkau, serta sel Nickel Manganese Cobalt (NMC) untuk varian berperforma tinggi.
Pencapaian terobosan dalam teknologi baterai memang tidak mudah. Dengan pendekatan yang lebih realistis, Hyundai berharap bisa menghindari masalah terkait produksi awal dan keandalan teknologi.
Bagi konsumen yang berharap membeli mobil listrik dengan baterai solid-state, mereka mungkin harus menunggu sedikit lebih lama, karena teknologi baterai saat ini masih akan mendominasi beberapa tahun mendatang.