Rencana UE Kenakan Tarif Tambahan yang Targetkan Kendaraan Listrik China untuk Lemahkan Transformasi Ramah Lingkungan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Jun 2024, 15:37
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi. Kendaraan listrik sedang melakukan pengisian daya. (Foto: Istimewa) Ilustrasi. Kendaraan listrik sedang melakukan pengisian daya. (Foto: Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Rencana Uni Eropa (UE) untuk mengenakan tarif tambahan atas impor kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China akan melemahkan transformasi ramah lingkungan dan rendah karbon serta respons global terhadap perubahan iklim.

Pernyataan itu disampaikan juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China, Li Chao saat konferensi pers, seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (20/6/2024). 

Komisi Eropa pada 12 Juni mengumumkan keputusan awal untuk mengenakan tarif sementara pada kendaraan listrik yang diimpor dari China setelah penyelidikan anti-subsidi. 

Bea masuk yang telah diungkapkan sebelumnya berkisar antara 17,4 persen hingga 38,1 persen, di samping bea kendaraan standar sebesar 10 persen yang sudah berlaku.

"Dengan mengabaikan fakta dan aturan serta hasil yang diperkirakan sebelumnya, penyelidikan tersebut sebenarnya dipersenjatai dan dipolitisasi, sehingga membahayakan persaingan yang sehat demi menjaga persaingan," kata Li.

Baca Juga: Fisker, Pabrikan Mobil Listrik Pesaing Tesla Ini Bangkrut, Semua Aset Dijual

"Praktek telah sepenuhnya membuktikan bahwa proteksionisme perdagangan yang picik bukanlah suatu pilihan," tambahnya.

Li memperingatkan, tarif yang diusulkan, jika diterapkan, tidak hanya akan merugikan perusahaan China, tetapi juga menghambat perkembangan sehat jangka panjang perusahaan-perusahaan Uni Eropa serta mengganggu dan mendistorsi industri otomotif global dan rantai pasokan, termasuk bagian di dalam UE.

Dia mencatat langkah-langkah tersebut tidak hanya akan merugikan kepentingan konsumen Uni Eropa, tetapi juga memperburuk ketergantungan Uni Eropa pada bahan bakar fosil asing serta menghambat upaya transformasi Uni Eropa yang ramah lingkungan dan rendah karbon.

China mendukung perusahaan otomotif di semua negara berpartisipasi dalam persaingan yang sehat dan berdedikasi untuk menjaga stabilitas industri otomotif global dan rantai pasokan.

"Uni Eropa akan berpikir dan bertindak dengan hati-hati, menghormati hukum ekonomi dasar dan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia, memperhatikan seruan dari industrinya sendiri, dan memperbaiki praktik-praktik yang salah," tukas Li.

x|close