Ferrari Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertama Tahun Depan, Dibanderol Kisaran Rp8,8 Miliar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jun 2024, 14:39
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi. Logo Ferrari. (Foto: Pxfuel) Ilustrasi. Logo Ferrari. (Foto: Pxfuel)

Ntvnews.id, Jakarta - Ferrari sedang bersiap meluncurkan mobil listrik pertama mereka dengan banderol harga sekitar 500.000 Euro atau sekitar Rp8,8 miliar. 

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, Kamis (19/6/2024), ketika produsen mobil sport mewah itu bersiap membuka pabrik yang akan memproduksi model kendaraan listrik tersebut, dan dapat meningkatkan produksi perusahaan hingga sepertiganya dari saat ini.

Ferrari berencana meluncurkan kendaraan listrik pada akhir 2025, dan harga yang direncanakan menunjukkan keyakinan mereka jika pecinta mobil kelas atas siap untuk itu, bahkan ketika pesaing di pasar mulai mengurangi kendaraan listrik di tengah melemahnya permintaan.

Banderol harga, yang tidak termasuk fitur dan sentuhan pribadi yang biasanya menambah 15-20 persen, jauh di atas harga jual rata-rata sekitar 350.000 Euro (sekitar Rp6,1 miliar), termasuk tambahan, untuk sebuah Ferrari pada kuartal pertama (Q1) 2024, dan banyak pesaingnya.

Ferrari berencana meresmikan pabrik baru perusahaan di kampung halamannya di Maranello, Italia utara, pada Jumat (21/6/2024).

Kehadiran pabrik tersebut merupakan langkah berani bagi perusahaan tersebut, yang mengirimkan kurang dari 14.000 mobil tahun lalu, karena pada akhirnya akan memungkinkan kapasitas produksi meningkat menjadi sekitar 20.000 unit.

Eksklusivitas mendasari cap brand tersebut, dan juga harganya yang tinggi, sehingga setiap peningkatan produksi mempunyai risiko.

Namun, Ferrari telah menunjukkan dengan SUV Purosangue-nya, yang diluncurkan pada 2022, di mana mereka dapat mencapai kesuksesan melampaui mobil sport tradisional dua kursi dan grand tourer.

"Ada peningkatan permintaan terhadap Ferrari, dan mereka memiliki ruang untuk memenuhi sebagian dari permintaan tersebut tanpa mengorbankan eksklusivitasnya," kata Fabio Caldato, manajer portofolio di AcomeA SGR, yang memegang saham Ferrari, kepada Reuters.

Daftar tunggu untuk beberapa model Ferrari bisa mencapai dua tahun. "Berada dalam daftar tunggu merupakan simbol status," kata Caldato.

Dia mencatat adanya peningkatan calon pelanggan kaya di pasar negara berkembang, seperti India dan Timur Tengah.

Model Kendaraan Listrik Kedua

Pabrik baru di Maranello akan member Ferrari jalur perakitan kendaraan tambahan, dan akan membuat mobil berbahan bakar bensin dan hybrid serta kendaraan listrik baru, ditambah komponen untuk hybrid dan kendaraan listrik. 

"Pabrik ini akan beroperasi penuh dalam tiga hingga empat bulan," kata sumber tersebut.

Model kendaraan listrik kedua juga sedang dikembangkan, kata sumber itu. Dia menambahkan, jika prosesnya masih dalam tahap awal, dan perusahaan mungkin tidak ingin meningkatkan produksi keseluruhan menjadi 20.000 kendaraan per tahun, setidaknya dalam jangka pendek.

CEO Ferrari Benedetto Vigna mengatakan kepada pemegang saham Ferrari pada April. "Pabrik canggih ini akan menjamin fleksibilitas dan kapasitas teknis yang melebihi kebutuhan kami di tahun-tahun mendatang".

"Setiap peningkatan produksi akan disertai dengan peningkatan model, karena Ferrari akan tetap berpegang pada kebijakannya untuk menjaga produksi model apa pun dalam batas tertentu, betapapun suksesnya," kata sumber tersebut.

Lamborghini berencana mulai menjual model kendaraan listrik pertamanya pada 2028. CEO-nya, Stephan Winkelmann, mengatakan kepada Reuters, yang menyebutkan lebih penting memiliki produk yang tepat daripada menjadi yang pertama.

Analis Mediobanca Andrea Balloni mengatakan dia memperkirakan mobil listrik baru Ferrari akan memiliki label harga yang tinggi untuk membantu menjaga margin, mengimbangi pengembangan teknologi listrik sepenuhnya dan lebih banyak suku cadang yang bersumber dari eksternal.

"Saya memperkirakan kendaraan listrik baru ini akan menjadi model khusus, yang menyumbang lebih dari 10 persen penjualan tahunan," sebut Balloni.

Dia menambahkan jika pelanggan inti Ferrari masih lebih menyukai model berbahan bakar bensin.

x|close