Ntvnews.id, Jakarta - Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc., telah menggugat produsen baterai India karena menggunakan nama yang sama.
Tesla milik Elon Musk menggugat perusahaan India tersebut akibat melanggar merek dagangnya dengan menggunakan nama "Tesla Power" dalam mempromosikan produknya.
Dikutip dari Carscoops, Minggu (5/5/2024), Tesla Inc., dalam gugatannya di pengadilan New Delhi, meminta ganti rugi dan perintah penutupan permanen terhadap "Tesla Power" India.
Perusahaan yang bermarkas di Austin, Texas, AS itu, menyebut produsen baterai India tersebut terus mengiklankan produknya dengan merek "Tesla Power". Padahal, perusahaan tersebut telah diperingatkan dan dikirimi surat permintaan penghentian yang dikirimkan pada
April 2022.
Pengacara Tesla Power India Pvt Ltd., mengatakan kepada pengadilan jika perusahaan tersebut membuat baterai asam timbal, dan tidak punya rencana membuat mobil listrik.
Namun jika dilihat dari situs web perusahaan, terlihat branding "Tesla Power USA" yang menonjol dan menyebutkan kantor pusat perusahaan berada di Delaware, negara bagian yang sama tempat Tesla Inc., didirikan.
Hakim memberikan waktu tiga pekan kepada perusahaan India tersebut untuk menyampaikan tanggapan tertulis setelah perusahaan tersebut menyerahkan sejumlah dokumen guna mendukung pembelaannya menggunakan nama tersebut.
Selain itu, hakim melarang "Tesla Power" menerbitkan materi promosi apa pun yang mengandung merek dagang seperti yang dimiliki Tesla Inc., hingga sidang berikutnya yang dijadwalkan dihelat pada 22 Mei.
Kasus ini muncul setelah Elon Musk membatalkan rencana kunjungannya ke India pada 21 April 2024 untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.
Beberapa hari kemudian, Elon Musk justru melakukan kunjungan mendadak ke China dan berjumpa dengan Perdana Menteri Li Quang dan membuat kemajuan dalam meluncurkan teknologi otonom Full Self-Driving (FSD) kepada pembeli mobil listrik Tesla.