Ntvnews.id, Jakarta - Produsen mobil listrik asal China, BYD (Build Your Dream) dan Pemerintah Turki bakal mengumumkan proyek investasi baru di Provinsi Manisa, menurut sumber yang mengetahui masalah ini.
Melansir ArenaEV, Senin (8/7/2024), kesepakatan ini belum resmi, tetapi kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang setelah kedua pihak merampungkan semua perinciannya.
Turki mengumumkan tarif baru untuk kendaraan-kendaraan dari China pada awal Juni, namun sejak saat itu Turki setuju dengan pemerintah China untuk melunakkan sikapnya terhadap tarif pajak.
Sebagai imbalannya, perusahaan China akan mulai berinvestasi dalam produksi lokal. Rencana pembangunan pabrik BYD di negara tersebut kemungkinan merupakan hasil dari pembicaraan tersebut.
Pabrik kendaraan listrik BYD direncanakan akan menelan biaya US$1 miliar atau sekitar Rp16,2 triliun.
Upaya ini kemungkinan besar akan memudahkan BYD memasuki pasar Uni Eropa (UE), mengingat Turki dan Uni Eropa telah memiliki kesepakatan dagang.
Ini adalah kesepakatan yang menguntungkan. BYD mendapatkan akses yang lebih mudah ke pasar Turki dan Uni Eropa, terutama sejak Uni Eropa memberlakukan pajak sementara pada impor kendaraan listrik China beberapa hari lalu.
Mengingat keberhasilan BYD dalam produksi kendaraan listrik dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan tersebut mulai mendorong ekspansi global.
Produsen mobil tersebut telah membangun pabrik manufaktur di Hungaria, yang diharapkan mulai beroperasi pada 2026.
Perusahaan tersebut juga telah mengambil alih fasilitas dari Ford di Brasil dan berencana untuk berinvestasi di Meksiko.