Ntvnews.id, Jakarta - Mitsubishi Motors Jepang akan bergabung dengan aliansi antara Honda Motor dan Nissan Motor, menciptakan grup otomotif dengan penjualan gabungan lebih dari 8 juta kendaraan, harian bisnis Nikkei melaporkan pada Minggu (28/7/2024).
Mitsubishi Motors, yang 34 persen sahamnya dimiliki oleh Nissan, akan bekerja sama dengan Honda dan Nissan untuk menyelesaikan rincian kemitraan mereka, namun ketiga perusahaan tersebut bermaksud untuk melakukan standarisasi perangkat lunak dalam kendaraan yang mengontrol mobil, kata Nikkei, seperti dikutip dari Reuters.
Mitsubishi Motors menolak mengomentari laporan tersebut, sementara pejabat di Nissan dan Honda tidak langsung bersedia memberikan komentar.
Upaya itu hadir ketika Nissan, produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, semakin kehilangan pangsa pasar di dua pasar terbesarnya, Amerika Serikat (AS) dan China, yang bersama-sama menyumbang separuh dari penjualannya secara global dalam satu tahun hingga Maret.
Baca Juga: Mitsubishi Luncurkan All New Triton dan Pajero Sport di GIIAS 2024
Pada Kamis, perusahaan tersebut memangkas prospek tahunannya setelah diskon besar-besaran di AS hampir sepenuhnya menghapus keuntungan kuartal pertama (Q1) mereka.
Kolaborasi ini dapat membantu produsen mobil Jepang mengurangi biaya dan memperkuat perusahaan untuk bersaing dalam kendaraan listrik, yang didominasi oleh perusahaan seperti BYD asal China dan Tesla.
Di China, pasar mobil terbesar di dunia, merek-merek Jepang sebelumnya kuat, namun kini harus berhadapan dengan produsen mobil dalam negeri yang secara cepat meningkatkan produksi dan memikat konsumen dengan kendaraan yang terjangkau dan dilengkapi dengan perangkat lunak.
Nissan dan Honda mengatakan pada Maret, mereka sedang mempertimbangkan kemitraan strategis dalam memproduksi komponen-komponen kendaraan listrik karena mereka berupaya untuk mendapatkan pijakan yang lebih kuat di pasar global untuk mobil bertenaga baterai, yang diperkirakan akan tumbuh selama beberapa tahun mendatang.