Ntvnews.id, Jakarta - Ford berencana merilis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan harga terjangkau pada 2026.
Kendaraan listrik terjangkau mendatang dari produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) itu akan menjadi penerus Ford Fiesta, Focus, dan Puma.
Mantan insinyur Tesla Alan Clarke mengawasi proyek-proyek pengembangan kendaraan listrik canggih Ford. Dia dan timnya tengah mengerjakan arsitektur kendaraan listrik baru untuk kendaraan listrik terjangkau yang akan datang.
Tujuan utama Clarke adalah membangun arsitektur kendaraan listrik baru untuk menghasilkan keuntungan bagi Ford. Arsitektur baru ini akan menggunakan baterai litium besi fosfat (LFP), yang sedang dipertimbangkan oleh banyak produsen mobil untuk kendaraan listrik terjangkau.
"Anda menghemat US$20-$30 per kWh dari baterai. BYD berhasil mendapatkan lebih banyak. Dengan baterai 100 kWh, itu adalah (penghematan biaya) yang besar. Namun, jika Anda sering mengisi daya, baterai jauh lebih tahan lama dan dapat bertahan lima kali siklus kerja. Baterai ini pada dasarnya tidak dapat dihancurkan," kata Marin Gjaja, Chief Operating Officer (COO) divisi Model E Ford dalam wawancara dengan Autocar baru-baru ini, seperti dikutip dari Teslarati, Kamis (1/8/2024).
Dia menyampaikan Ford berniat merilis kendaraan listrik pertamanya dengan platform baru pada akhir 2026 atau awal 2027. Gjaja menambahkan kendaraan listrik terjangkau baru tersebut akan diluncurkan di AS terlebih dahulu, namun Ford berharap meluncurkan jajaran kendaraan listrik terjangkau barunya di Eropa juga.
Baca Juga: Mobil Listrik Buatan China Kuasai 11 Persen Pangsa Pasar di Eropa
"Jika Anda melihat jajaran produk kami secara global, saat ini kami tidak memiliki banyak produk di segmen yang terjangkau. Kuncinya bagi kami adalah menjadi terjangkau, berbeda, dan menguntungkan. Kami terlalu lama bertahan di segmen yang terjangkau, baik saat impas atau merugi," sebutnya.
"Pertanyaannya adalah, bagaimana Anda bersaing di segmen tersebut, terutama jika Anda memiliki lokasi manufaktur berbiaya sangat rendah seperti China yang memproduksi kendaraan terjangkau?" tambah Gjaja.
Gjaja menggoda jika kendaraan listrik Ford yang akan datang dengan arsitektur barunya mungkin tidak tampak atau berukuran seperti kendaraan konvensional, yang mungkin merupakan langkah yang bagus.
Sementara itu, CEO Rivian RJ Scaringe dalam sebuah wawancara baru-baru ini mengatakan, jika terlalu banyak produsen mobil telah meluncurkan kendaraan listrik yang mengingatkan pada Tesla Model Y.
Dia berpendapat mungkin pemilik mobil menginginkan pilihan yang lebih bervariasi di pasar kendaraan listrik.