Puasa di Bulan Ramadan: Apa yang Harus Diperhatikan Ibu Hamil?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Feb 2025, 22:05
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi Ibu Hamil Ilustrasi Ibu Hamil (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta -  Berpuasa merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam, termasuk pada bulan Ramadan. Namun, bagaimana hukum berpuasa bagi ibu hamil.? 

Banyak pertanyaan muncul, baik dari segi agama maupun kesehatan, yang membuat ibu hamil merasa kebingungan. Apakah berpuasa saat hamil diperbolehkan atau justru membahayakan kesehatan ibu dan janin?

Baca Juga : Tips Puasa untuk Ibu Hamil Agar Tetap Sehat dan Kuat di Bulan Ramadhan

Berdasarkan berbagai sumber, Senin 10 Febuari 2025, beriku ini akan membahas hukum berpuasa bagi ibu hamil dengan memperhatikan faktor kesehatan yang perlu dipertimbangkan.

Pertimbangan Kesehatan Ibu Hamil

Secara medis, berpuasa saat hamil dapat berisiko bagi ibu dan janin, terutama jika kondisi tubuh ibu tidak mendukung. 

Ibu hamil memerlukan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. 

Kekurangan nutrisi selama sahur dan berbuka bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan gizi, serta mengganggu kadar gula darah, yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Baca Juga : Doa-Doa yang Dianjurkan di Bulan Syaban untuk Mendapatkan Berkah dan Keampunan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang berpuasa pada trimester pertama atau kedua berisiko mengalami penurunan berat badan yang signifikan dan meningkatkan kemungkinan persalinan prematur. 

Oleh karena itu, sangat disarankan bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Ibu Hamil yang Tidak Puasa: Apa Alternatifnya?

Bagi ibu hamil yang merasa khawatir untuk berpuasa, Islam memberikan alternatif yang lebih ringan, yaitu dengan membayar fidyah atau mengganti puasa di hari-hari lain setelah bulan Ramadan selesai. 

Fidyah dilakukan dengan memberikan makanan kepada orang miskin, yaitu memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari yang tidak dapat dipuasakan

Selain fidyah, ibu hamil yang tidak dapat berpuasa juga diperbolehkan mengganti puasanya di hari-hari lain setelah melahirkan atau ketika kondisi kesehatannya sudah memungkinkan.

Baca Juga : Puasa Tanpa Sahur Bisa Bikin Kurus?

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan:

1. Kondisi Kesehatan Ibu: Apabila ibu hamil memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipertensi, atau masalah kesehatan lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.

2. Usia Kehamilan: Trimester pertama dan kedua merupakan periode yang lebih rentan, di mana ibu hamil mungkin lebih mudah terdampak efek negatif puasa. Sementara itu, pada trimester ketiga, ibu hamil biasanya sudah lebih beradaptasi dengan perubahan fisik, namun kewaspadaan tetap diperlukan.

3. Kesehatan Janin: Jika berpuasa dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi janin, seperti risiko kekurangan oksigen atau nutrisi, maka ibu hamil sebaiknya mempertimbangkan untuk tidak berpuasa.

Baca Juga : Dampak Puasa Tanpa Sahur, Bisa Berisiko untuk Kesehatan Jangka Panjang!

Berpuasa bagi ibu hamil adalah masalah yang kompleks, yang memerlukan pertimbangan baik dari segi hukum Islam maupun aspek kesehatan. Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil yang khawatir akan keselamatan dirinya dan janinnya.

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis guna membuat keputusan yang tepat demi menjaga kesehatan diri dan janin.

Walaupun puasa merupakan ibadah yang mulia, kesehatan ibu hamil dan janin harus menjadi prioritas utama. Islam menyediakan alternatif fidyah sebagai solusi bagi mereka yang tidak dapat berpuasa dalam kondisi tertentu.

x|close