Apakah Marah dan Emosi Bisa Batalkan Puasa? Ini Penjelasannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Feb 2025, 01:00
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Marah Marah Ilustrasi - Marah Marah (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu, termasuk marah dan emosi. Namun, muncul pertanyaan yang sering ditanyakan: Apakah marah dan emosi bisa membatalkan puasa?

Dalam Islam, puasa mengajarkan kesabaran dan pengendalian diri. Oleh karena itu, marah dan emosi saat berpuasa bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Namun, apakah itu benar-benar membatalkan puasa? Mari kita bahas lebih dalam.

Hukum Marah dan Emosi Saat Puasa

Secara syariat, marah dan emosi tidak membatalkan puasa. Hal ini karena hal-hal yang membatalkan puasa sudah jelas disebutkan dalam syariat Islam, yaitu:

Baca juga: Bolehkah Puasa Senin-Kamis Digabungkan dengan Nisfu Syaban? Begini Penjelasannya!

  1. Makan dan minum dengan sengaja
  2. Berhubungan suami istri di siang hari
  3. Muntah dengan sengaja
  4. Haid atau nifas bagi wanita
  5. Keluar air mani karena bersentuhan secara langsung

Dari daftar di atas, tidak ada disebutkan bahwa marah atau emosi membatalkan puasa. Artinya, seseorang yang marah saat puasa tetap dianggap puasanya sah.

Mengapa Marah dan Emosi Dilarang Saat Puasa?

Meskipun tidak membatalkan puasa, marah dan emosi bisa mengurangi pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa itu bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga dari perkataan dan perbuatan yang buruk. Jika seseorang mencacimu atau berbuat buruk kepadamu, katakanlah: 'Aku sedang berpuasa.'" (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa bukan hanya soal fisik, tetapi juga pengendalian emosi. Jika seseorang mudah marah, maka esensi puasanya bisa berkurang.

Selain itu, Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menahan diri dari emosi saat berpuasa:

"Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka jangan berkata kotor dan jangan berteriak. Jika ada seseorang yang mengajaknya bertengkar atau mencacinya, maka katakanlah: 'Aku sedang berpuasa.'" (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, jelas bahwa Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjaga hati dan lisan selama puasa.

Dampak Negatif Marah Saat Puasa

  1. Mengurangi pahala puasa
    Meskipun tidak membatalkan puasa, marah dan emosi bisa membuat pahala puasa berkurang. Sehingga, tujuan dari puasa sebagai bentuk latihan pengendalian diri menjadi kurang maksimal.

  2. Meningkatkan rasa lelah dan haus
    Saat seseorang marah, tubuhnya melepaskan hormon stres yang bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Hal ini bisa membuat tubuh lebih cepat lelah dan mudah merasa haus.

  3. Merusak hubungan sosial
    Marah yang tidak terkendali bisa merusak hubungan dengan orang lain. Padahal, bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan hubungan baik dan menjalin silaturahmi.

Cara Mengontrol Emosi Saat Puasa

  1. Mengucapkan Ta'awudz (A'udzu Billahi Minasy Syaithanir Rajim)
    Saat mulai merasa marah, bacalah "A'udzu Billahi Minasy Syaithanir Rajim" yang berarti "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk." Ini adalah sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW untuk meredam emosi.

  2. Diam dan menjauh dari sumber kemarahan
    Jika merasa emosi memuncak, sebaiknya diam sejenak atau menjauh dari situasi yang membuat marah. Dengan begitu, kita bisa lebih tenang dan berpikir lebih jernih.

  3. Duduk atau berbaring
    Rasulullah SAW mengajarkan bahwa jika seseorang marah dalam keadaan berdiri, maka sebaiknya duduk. Jika masih marah, maka disarankan untuk berbaring. Cara ini bisa membantu menenangkan diri.

  4. Berwudhu
    Marah adalah bagian dari godaan setan, dan setan diciptakan dari api. Salah satu cara untuk meredamnya adalah dengan berwudhu. Air wudhu bisa menyejukkan hati dan meredakan emosi.

  5. Mengingat tujuan puasa
    Saat berpuasa, penting untuk selalu mengingat tujuan utama dari ibadah ini, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan melatih kesabaran. Jika kita sadar bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, maka kita akan lebih mudah mengendalikan emosi.

Marah dan emosi tidak membatalkan puasa, tetapi bisa mengurangi pahala dan menghilangkan keberkahan dari ibadah tersebut. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk menahan diri, bersabar, dan menjaga lisan selama berpuasa.

Puasa adalah ibadah yang melatih kesabaran, maka sebaiknya kita menghindari hal-hal yang bisa merusak pahala puasa. Dengan mengontrol emosi, kita bisa mendapatkan manfaat spiritual yang lebih besar dan menjalani Ramadan dengan hati yang lebih tenang.

TERKINI

Load More
x|close