Ntvnews.id, Jakarta - Menjalani ibadah puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga mengendalikan emosi. Namun, bagaimana jika seseorang menangis saat berpuasa? Apakah menangis bisa membatalkan puasa?
Banyak orang yang mungkin menangis karena berbagai alasan, seperti kesedihan, kebahagiaan, atau bahkan karena berdoa dan mengingat Allah. Untuk memahami hukum menangis saat puasa, mari kita bahas lebih lanjut berdasarkan dalil dan pandangan para ulama.
Hukum Menangis Saat Berpuasa
Secara syariat, menangis tidak membatalkan puasa. Sebab, hal-hal yang membatalkan puasa sudah dijelaskan secara jelas dalam ajaran Islam, yaitu:
Baca juga: Bolehkah Puasa Senin-Kamis Digabungkan dengan Nisfu Syaban? Begini Penjelasannya!
- Makan dan minum dengan sengaja
- Berhubungan suami istri di siang hari
- Muntah dengan sengaja
- Haid atau nifas bagi wanita
- Keluar air mani karena bersentuhan secara langsung
Dari daftar di atas, menangis tidak termasuk dalam hal yang membatalkan puasa. Itu berarti seseorang yang menangis saat berpuasa tetap dianggap sah puasanya.
Jenis-Jenis Tangisan dan Pengaruhnya terhadap Puasa
Meskipun menangis tidak membatalkan puasa, penting untuk memahami jenis tangisan yang bisa berpengaruh pada ibadah:
-
Menangis karena kesedihan atau kebahagiaan
Menangis karena kehilangan orang yang dicintai, mengalami kesulitan hidup, atau merasa bahagia tidak akan membatalkan puasa. Tangisan ini adalah reaksi alami manusia. -
Menangis saat berdoa dan mengingat Allah
Menangis saat berdoa, membaca Al-Qur'an, atau merenungkan kebesaran Allah adalah bentuk kekhusyukan dalam ibadah. Bahkan, tangisan ini justru bisa menjadi tanda keimanan dan kedekatan seseorang dengan Allah. Rasulullah SAW sendiri sering menangis saat beribadah. -
Menangis yang disertai kemarahan atau emosi berlebihan
Jika seseorang menangis karena amarah yang meluap hingga menyebabkan perbuatan dosa, seperti berkata kasar atau menyakiti orang lain, maka puasanya bisa kehilangan pahala. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga dari perkataan dan perbuatan buruk. Jika seseorang mencacimu atau berbuat buruk kepadamu, katakanlah: ‘Aku sedang berpuasa.’" (HR. Bukhari dan Muslim) -
Menangis yang menyebabkan muntah atau keluarnya air mata secara berlebihan
Jika tangisan sangat berlebihan hingga menyebabkan seseorang muntah dengan sengaja, maka puasanya bisa batal. Sebab, muntah dengan sengaja termasuk dalam hal yang membatalkan puasa.
Dampak Menangis Saat Puasa
-
Tidak membatalkan puasa, tetapi bisa mengurangi pahala
Jika menangis disertai dengan kemarahan atau keluh kesah berlebihan, maka puasanya tetap sah, tetapi pahalanya bisa berkurang. Sebab, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari emosi negatif. -
Menangis dalam ibadah bisa menjadi tanda kekhusyukan
Menangis saat sholat, membaca Al-Qur'an, atau berdoa bisa menjadi tanda ketakwaan. Bahkan, orang yang menangis karena takut kepada Allah termasuk dalam golongan yang akan mendapat naungan di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
"Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan di hari kiamat, salah satunya adalah orang yang mengingat Allah dalam kesendirian, lalu air matanya menetes." (HR. Bukhari dan Muslim) -
Menangis karena emosi bisa meningkatkan stres dan kelelahan
Menangis berlebihan karena marah atau stres bisa membuat tubuh lebih cepat lelah dan haus. Ini bisa membuat puasa terasa lebih berat. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan emosi selama berpuasa.
Cara Mengendalikan Emosi Saat Puasa
-
Berzikir dan berdoa
Jika merasa sedih atau emosional saat puasa, perbanyaklah zikir dan doa. Ini bisa menenangkan hati dan menjaga ketenangan selama beribadah. -
Mengingat tujuan puasa
Puasa adalah ibadah yang melatih kesabaran dan pengendalian diri. Jika kita sadar akan tujuan utama puasa, maka akan lebih mudah untuk menahan diri dari emosi yang berlebihan. -
Menjaga pola pikir positif
Hindari overthinking atau terlalu larut dalam kesedihan. Cobalah untuk fokus pada hal-hal yang baik dan produktif selama Ramadan. -
Menjaga kesehatan fisik dan mental
Menangis berlebihan bisa membuat tubuh lelah dan dehidrasi. Pastikan tubuh tetap sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka serta beristirahat yang cukup.
Menangis tidak membatalkan puasa, kecuali jika menyebabkan muntah dengan sengaja. Namun, menangis berlebihan karena emosi negatif bisa mengurangi pahala puasa. Sebaliknya, menangis karena takut kepada Allah atau saat beribadah bisa menjadi tanda kekhusyukan dan keimanan.
Puasa mengajarkan kita untuk bersabar dan mengendalikan emosi. Oleh karena itu, jika merasa sedih atau emosional saat puasa, cobalah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjaga ketenangan hati.