Bolehkah Makan Sahur Saat Imsak? Ini Penjelasannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Feb 2025, 02:30
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi Puasa Ilustrasi Puasa (Baznas)

Ntvnews.id, Jakarta - Sahur adalah salah satu sunnah dalam puasa yang sangat dianjurkan karena memberikan energi untuk menjalani ibadah sepanjang hari. Namun, sering kali muncul pertanyaan, apakah masih boleh makan sahur saat waktu imsak tiba?

Beberapa orang langsung berhenti makan dan minum begitu mendengar imsak, sementara yang lain tetap melanjutkan hingga azan Subuh. Lalu, mana yang benar menurut ajaran Islam? Mari kita bahas lebih dalam.

Apa Itu Waktu Imsak?

Dalam kalender puasa, kita sering melihat kolom khusus bernama imsak, yang biasanya ditetapkan sekitar 10 menit sebelum azan Subuh. Banyak yang mengira bahwa imsak adalah batas akhir sahur, padahal imsak sebenarnya hanyalah pengingat bahwa waktu Subuh akan segera tiba.

Baca juga: Bolehkah Puasa Senin-Kamis Digabungkan dengan Nisfu Syaban? Begini Penjelasannya!

Kata "imsak" sendiri berasal dari bahasa Arab "amsaka-yumsiku", yang berarti "menahan diri." Dalam konteks puasa, imsak digunakan sebagai tanda untuk mulai bersiap-siap menghentikan makan dan minum sebelum masuk waktu Subuh.

Bolehkah Makan Saat Waktu Imsak?

Jawabannya adalah boleh. Waktu sahur berakhir ketika azan Subuh berkumandang, bukan saat imsak. Jadi, selama azan Subuh belum terdengar, seseorang masih diperbolehkan makan dan minum.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:

"Makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar."
(QS. Al-Baqarah: 187)

Ayat ini menunjukkan bahwa batas akhir makan sahur adalah terbitnya fajar (masuk waktu Subuh), bukan imsak.

Hadis Rasulullah tentang Makan Sahur

Rasulullah SAW juga pernah bersabda mengenai sahur:

"Jika salah seorang di antara kalian mendengar azan, sedangkan bejana masih di tangannya, maka janganlah ia meletakkannya sebelum menyelesaikan hajatnya."
(HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Hakim)

Hadis ini menunjukkan bahwa jika azan Subuh berkumandang sementara seseorang masih makan atau minum, ia diperbolehkan menyelesaikannya dengan segera.

Mengapa Ada Waktu Imsak?

Jika imsak bukan batas akhir sahur, mengapa imsak masih digunakan dalam jadwal puasa?

Tujuan waktu imsak adalah sebagai pengingat agar umat Islam tidak terlambat berhenti makan dan minum sebelum masuk waktu Subuh. Imsak memberi jeda sekitar 10 menit sebelum azan Subuh agar seseorang bisa bersiap-siap, terutama untuk:

  1. Menghindari keraguan—dengan imsak, seseorang tidak sampai makan atau minum tepat saat azan berkumandang.
  2. Menjaga kehati-hatian—agar tidak terburu-buru menelan makanan saat waktu Subuh hampir tiba.
  3. Memberi waktu untuk berdoa—setelah sahur, seseorang bisa memanfaatkan waktu imsak untuk berzikir atau berdoa sebelum masuk Subuh.

Lebih Baik Berhenti Makan Sebelum Subuh

Meskipun boleh makan hingga azan Subuh, lebih baik jika seseorang sudah berhenti beberapa menit sebelumnya untuk menghindari keraguan. Rasulullah SAW sendiri selalu mengakhiri sahurnya beberapa saat sebelum Subuh, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:

"Jarak antara sahur Nabi SAW dan azan Subuh kira-kira selama bacaan 50 ayat Al-Qur'an."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah tidak makan sahur sampai detik terakhir sebelum azan, tetapi tetap memberikan jeda sebelum waktu Subuh tiba.

  • Makan sahur saat imsak masih diperbolehkan, karena batas akhirnya adalah azan Subuh.
  • Imsak bukan batas akhir sahur, melainkan sekadar pengingat agar berhati-hati.
  • Lebih baik berhenti makan beberapa menit sebelum Subuh agar lebih tenang dan tidak terburu-buru.
  • Sebaiknya gunakan waktu imsak untuk berdoa atau mempersiapkan diri sebelum masuk waktu Subuh.

Jadi, jika masih ada makanan di tangan saat waktu imsak, tidak perlu panik. Selesaikan dengan segera, tetapi pastikan sudah berhenti makan sebelum azan Subuh berkumandang.

TERKINI

Load More
x|close