Ntvnews.id
"Tadi saya sampaikan, jadi 10 hari terakhir Maret itu masih ada hujan. Bisa hujan lebat juga, tapi durasinya singkat, melemah dibandingkan saat ini," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ketika ditemui usai rapat tingkat menteri terkait persiapan hari raya dan libur Idul Fitri di Jakarta, Rabu 5 Maret 2026.
Menurutnya, terdapat kemungkinan cuaca ekstrem berdurasi singkat yang akan diatasi melalui modifikasi cuaca menjelang libur Idul Fitri. Saat ini, modifikasi cuaca sudah mulai diterapkan untuk mengurangi intensitas hujan di daerah yang terdampak banjir, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Baca juga: Relawan Pertamina Bantu Warga Terdampak Banjir di Bekasi
"April itu sudah mulai kemarau, jadi Insya Allah lebih baik. Kemungkinan ada cuaca ekstrem, tapi durasinya singkat. Tapi kita siapkan modifikasi cuaca seandainya terdeteksi, ekstrem itu kan bisa dideteksi," tambahnya.
Pemerintah berencana melaksanakan modifikasi cuaca hingga 8 Maret 2025 dan akan menghentikannya jika analisis menunjukkan perbaikan kondisi cuaca.
Namun, ia mengingatkan bahwa curah hujan diperkirakan masih akan meningkat pada 11 hingga 20 Maret 2025. BMKG juga memprediksi potensi hujan lebat hingga cuaca ekstrem dalam periode tersebut.
Sebelumnya, pemerintah telah memulai operasi modifikasi cuaca sejak Selasa, 4 Maret 2025, hingga Sabtu, 8 Maret 2025.
Dalam operasi ini, awan hujan disemai dengan menaburkan garam (NaCl) di area yang tidak berada di atas daratan atau saat sudah mencapai daratan, sehingga tidak semua awan menurunkan hujan.
(Sumber: Antara)