Ntvnews.id, Jakarta - Selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah, pola kemacetan di Jakarta mengalami pergeseran signifikan. Jika biasanya kemacetan terjadi pada pagi hari, kini kepadatan lalu lintas lebih dominan menjelang waktu berbuka puasa pada sore hari.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, mengungkapkan bahwa hasil pantauan pada Senin, 3 Maret 2025, menunjukkan fenomena kemacetan yang lebih terasa saat menjelang berbuka puasa.
"Kalau di pagi hari itu masih tetap tidak terlalu terlihat, walaupun mungkin ada faktor kemunduran di jam masuk kantor," ujar Argo.
Argo menjelaskan bahwa kepadatan lalu lintas pada sore hari disebabkan oleh adanya pasar tumpah yang menyediakan takjil di sejumlah titik.
"Pada saat setelah berbuka, itu agak cenderung lebih lengang," tambahnya.
Baca juga: Gara-gara Macet, Ini Kronologi Kecelakaan Maut di Perlintasan KA Pondok Jati
Volume kendaraan mulai meningkat sekitar pukul 17.00-18.00 WIB, kemudian cenderung normal kembali antara pukul 18.30-19.30 WIB. Namun, Argo menekankan bahwa kepadatan tersebut masih tergolong normal dan tidak menyebabkan kemacetan parah.
"Artinya perjalanan masih di bawah satu jam, masih relatif berjalan, keterlambatannya itu tidak yang stuck," ujarnya.
Terkait penggunaan bahu jalan yang diterapkan pada pukul 16.00-20.00 WIB, Argo menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi. Jika pergeseran waktu volume peningkatan kendaraan terjadi di sore hari, maka penggunaan bahu jalan mungkin akan disesuaikan.
"Evaluasinya di minggu ini ya," kata Argo.
Dengan adanya pergeseran waktu kemacetan ini, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam merencanakan perjalanan, terutama menjelang waktu berbuka puasa, guna menghindari keterlambatan dan ketidaknyamanan di jalan.
(Sumber: Antara)