Sri Mulyani Catat Belanja Pemerintah Tembus Rp1.170,8 Triliun di Juli 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Agu 2024, 13:20
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Agustus 2024 (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Agustus 2024 (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.170,8 triliun hingga Juli 2024.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, nilai tersebut setara 47,5 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

"Untuk pemerintah pusat kami sudah membelanjakan Rp1.170,8 triliun, artinya 47,5 persen dari pagu yang ada dalam undang-undang kita itu sudah kami belanjakan," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Agustus 2024, Selasa (13/8/2024).

Lebih lanjut,  Sri Mulyani merincikan untuk realisasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp588,7 triliun atau 54,0 persen dari pagu.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut APBN Defisit Rp93,4 Triliun per Juli 2024

Baca juga: Sri Mulyani Posting Airlangga Makan Bakso Bareng Jokowi di IKN Usai Mundur dari Ketum Golkar

Belanja disalurkan pemerintah pusat melalui berbagai macam program seperti pelaksanaan pemilu, penyaluran berbagai program bansos, sarpas hankam dan pembangunan infrastruktur.

Lalu realisasi belanja non kementerian lembaga (K/L) mencapai Rp582,1 triliun atau 42,3 persen dari pagu APBN 2024.

Bendara Negara itu menyampaikan, anggaran ini digunakan untuk realisasi subsidi dan kompensasi energi, serta pembayaran manfaat pensiun.

"Belanja subsidi, kompenasi yang menerima paling besar pertamina PLN jadinya mereka dapatkan pembayaran dari mereka jalankan policy subsidi dan kompensasi sudah kami bayarkan untuk 2023 dan kuartal I 2024," ungkap Sri Mulyani.

Ia mengakui bahwa belanja pemerintah mencatatkan pertumbuhan negatif. Namun, bila dilihat 5 tahun terakhir semester I 2024 tumbuh cukup baik untuk APBN 2024.

"Ini perlu kita terus kelola karena kita masih punya satu semester lagi untuk 2024 diselesaikan," terangnya.

Halaman
x|close