IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah ke Rp15.567 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Sep 2024, 10:18
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Mata uang Rupiah dan Dolar AS/ist Mata uang Rupiah dan Dolar AS/ist


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (3/9) diperkirakan bergerak sideways (mendatar) seiring adanya sentimen domestik dan global.

Dilansir dari Antara, IHSG dibuka menguat 12,12 poin atau 0,16 persen ke posisi 7,706,64.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,48 poin atau 0,26 persen ke posisi 952,85.

"IHSG berpotensi bergerak sideways, dengan level support 7.600 sampai 7.660 dan level resistance 7.720 sampai 7.750," ujar Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah ke Rp15.520 per Dolar AS

Dari dalam negeri, PMI Manufaktur Indonesia menunjukkan kontraksi untuk dua bulan beruntun yakni pada Juli sebesar 49,3 dan Agustus sebesar 48,9.

Posisi PMI Manufaktur saat ini juga merupakan yang terendah sejak Agustus 2021, yang mana melemahnya PMI Manufaktur ini tentu memicu kekhawatiran karena manufaktur banyak menyumbang ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Kondisi lemahnya industri manufaktur Indonesia ini diperkirakan terus akan terjadi hingga akhir kuartal III-2024.

Dari mancanegara, pelaku pasar berhati-hati dalam melakukan transaksi perdagangan saham menjelang berlangsungnya pertemuan kebijakan bank sentral Eropa pada pekan depan.

Para pelaku pasar memiliki keyakinan European Central Bank (ECB) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada 12 September 2024.

Selain itu, pelaku pasar tengah menantikan rilis data inflasi dari Korea Selatan, disusul dengan rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2024 Australia, serta data tentang gaji dan pengeluaran rumah tangga dari Jepang pada akhir pekan ini.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Dibuka Melemah Awal Perdagangan Hari Ini

Di sisi lain, Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur China naik menjadi 50,4 pada bulan Agustus dibandingkan 49,8 pada bulan Juli 2024.

Sementara itu, PMI non-manufaktur China naik menjadi 50,3, naik dari 50,2 pada Juli 2024.

Bursa saham Eropa mengalami tekanan pada Senin (02/09), dengan indeks STOXX 600 Eropa berakhir datar.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) libur memperingati hari buruh nasional. Pergerakan Wall Street nanti malam diprediksi akan lebih volatile, sejalan dengan rilis PMI Manufaktur AS Global S&P periode Agustus 2024 revisi kedua.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 64,70 poin atau 0,17 persen ke 38.765,60, indeks Hang Seng melemah 43,18 poin atau 0,24 persen ke 17.648,78, indeks Shanghai mlelemah 1 71 poin atau 0,06 ke 2.809,32, dan indeks Straits Times menguat 21,82 poin atau 0,63 ke 3.484,90.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (3/9) merosot 42 poin atau 0,27 persen menjadi Rp15.567 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.525 per dolar AS.

Halaman
x|close