Bos BI Ungkap Biang Kerok Rupiah Anjlok ke Rp16.400 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Jun 2024, 18:46
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan penyebab nilai tukar rupiah yang anjlok hingga Rp16.400 per dolar Amerika Serikat (AS).

Perry menjelaskan, perlemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh dampak tingginya ketidakpastian pasar global, terutama berkaitan dengan ketidakpastian arah penurunan Federal Funds Rate (FFR).

Selain itu, perlemahan rupiah juga disebabkan oleh penguatan mata uang Dolar AS secara luas dan masih tingginya ketegangan geopolitik.

"Dari faktor domestik, tekanan pada rupiah juga disebabkan oleh kenaikan permintaan valas oleh korporasi, termasuk untuk repatriasi dividen, serta persepsi terhadap kesinambungan fiskal ke depan," ucap Perry, Kamis (20/6/2024).

Dengan perkembangan ini, nilai tukar rupiah melemah 5,92% dari level akhir Desember 2023. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan Won Korea, Baht Thailand, Peso Meksiko, Real Brazil, dan Yen Jepang masing-masing sebesar 6,78%, 6,92%, 7,89%, 10,63%, dan 10,78%.

Ke depan, Perry menyebut nilai tukar rupiah diprakirakan akan bergerak stabil sesuai dengan komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah, serta didukung oleh aliran masuk modal asing, menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

"Bank Indonesia terus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter termasuk peningkatan intervensi di pasar valas serta penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI," ungkapnya.

Bank Indonesia memperkuat koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023.

Halaman
x|close