Mengenal Anestesi, untuk Mengatasi Nyeri dan Ketidaknyamanan Selama Prosedur Medis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Agu 2024, 14:27
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi pengobatan. Ilustrasi pengobatan. (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Anestesi adalah prosedur medis penting yang dirancang untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan selama operasi atau prosedur medis.

Ada berbagai jenis anestesi, masing-masing dengan metode pemberian dan risiko efek samping yang berbeda.

Baca Juga:

Warga Semarang Digegerkan Penemuan Bayi Perempuan Dibungkus Dalam Kardus

Karyawati Tewas Terlindas Bus Agra Mas di Jatinegara

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang jenis-jenis anestesi, cara kerjanya, dan kemungkinan efek samping yang mungkin terjadi.

Jenis-jenis Anestesi

1. Anestesi Lokal

Fungsi: Memblokir rasa sakit hanya di area tertentu dari tubuh, tanpa memengaruhi kesadaran pasien.

Penggunaan: Cocok untuk prosedur kecil seperti perawatan gigi, operasi mata, pengangkatan tahi lalat, dan biopsi.

Cara Pemberian: Bisa melalui suntikan, semprotan, atau salep yang dioleskan langsung ke area yang akan dioperasi.

Ilustrasi suntik. <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi suntik. (Pixabay)

2. Anestesi Regional

Fungsi: Memblokir rasa sakit di bagian tubuh tertentu, sementara pasien tetap sadar.

Penggunaan: Ideal untuk prosedur yang memerlukan penghapusan rasa di area besar tubuh, seperti pada persalinan.

Jenis:

Blok Saraf Perifer: Menghilangkan rasa sakit di ekstremitas atau bagian tertentu dari tubuh.

Epidural dan Spinal: Umumnya digunakan untuk persalinan atau operasi di bagian bawah tubuh.

Cara Pemberian: Diberikan melalui suntikan di dekat sumsum tulang belakang atau saraf tertentu.

3. Anestesi Umum

Fungsi: Membuat pasien tidak sadar sepenuhnya selama prosedur besar.

Penggunaan: Digunakan untuk operasi besar seperti operasi jantung, operasi otak, atau transplantasi organ.

Cara Pemberian: Melalui gas yang dihirup atau obat yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Obat inhalasi termasuk isoflurane, sedangkan obat intravena meliputi propofol.

Ilustrasi pengobatan. <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi pengobatan. (Pixabay)

Efek Samping Anestesi

Setiap jenis anestesi memiliki risiko efek samping yang berbeda:

Anestesi Lokal:

  • Rasa nyeri, memar, atau pendarahan ringan di area suntikan
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Mati rasa atau kedutan pada area yang disuntik
  • Penglihatan kabur

Anestesi Regional:

  • Sakit kepala
  • Nyeri punggung
  • Sulit buang air kecil
  • Perdarahan di bawah kulit (hematoma)
  • Kerusakan saraf (jarang terjadi)

Anestesi Umum:

  • Mual dan muntah
  • Mulut kering
  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Mengantuk
  • Menggigil
  • Nyeri dan memar di area suntikan infus
  • Kebingungan
  • Sulit buang air kecil
  • Kerusakan pada gigi dan mulut
  • Faktor Risiko dan Pencegahan

Risiko efek samping anestesi dapat meningkat pada pasien dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, obesitas, atau kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Usia lanjut dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memperbesar risiko.

Untuk meminimalkan risiko, dokter atau perawat akan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum prosedur dan memberikan instruksi penting, seperti kapan harus berhenti makan dan minum, serta obat atau suplemen yang harus dihindari.

Jika Anda akan menjalani operasi atau prosedur medis, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter tentang jenis anestesi yang akan digunakan dan potensi efek sampingnya. Dengan informasi yang tepat, Anda dapat merasa lebih siap dan tenang menghadapi prosedur medis.

Halaman
x|close