Ntvnews.id, Jakarta - Perundungan atau bullying merupakan masalah serius yang bisa berdampak buruk pada perkembangan mental dan emosional anak.

Sebagai orang tua, guru, atau orang yang dekat dengan anak, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa seorang anak mungkin sedang mengalami perundungan.

Baca Juga:

'Crazy Rich' PIK Helena Lim Musnahkan Bukti Transaksi Keuangan Harvey Moeis

Masinton PDIP Berkelakar Saat Rapat: Kita Menjadi Saksi dan Pelaku dari Keburukan Demokrasi Hari Ini!

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dapat diwaspadai jika seorang anak menjadi korban perundungan:

1. Perubahan dalam Kebiasaan dan Pola Tidur

Salah satu ciri umum anak yang menjadi korban perundungan adalah perubahan pola tidur. Anak mungkin mengalami sulit tidur, mimpi buruk, atau tidur terlalu lama. Mereka juga bisa terlihat lelah atau lesu sepanjang hari karena gangguan tidur ini.

2. Penurunan Prestasi Akademik

Anak yang terkena perundungan sering kali kehilangan minat terhadap sekolah dan tugas-tugas akademik. Mereka mungkin menjadi kurang fokus, enggan mengikuti pelajaran, atau mengalami penurunan dalam nilai dan prestasi akademis. Hal ini bisa disebabkan oleh stres dan ketidaknyamanan di lingkungan sekolah.

3. Menghindari Situasi Sosial atau Sekolah

Anak yang dibully mungkin mencari alasan untuk menghindari pergi ke sekolah, seperti sering mengeluh sakit kepala, sakit perut, atau tidak enak badan. Mereka juga bisa menjadi sangat gelisah atau ketakutan ketika harus kembali ke lingkungan yang terkait dengan perundungan. Tanda lainnya adalah anak mulai mengisolasi diri, menghindari teman-teman atau kegiatan sosial yang biasa mereka nikmati.

4. Perubahan Suasana Hati dan Perilaku

Korban perundungan sering kali menunjukkan perubahan drastis dalam suasana hati dan perilaku. Anak yang tadinya ceria bisa menjadi lebih pemurung, mudah tersinggung, atau marah tanpa alasan yang jelas. Depresi, kecemasan, dan penurunan harga diri juga merupakan tanda yang umum. Anak bisa menjadi lebih emosional atau bahkan lebih tertutup, tidak lagi berbagi cerita atau berkomunikasi seperti biasanya.

5. Cedera Fisik Tanpa Penjelasan

Jika anak sering pulang dengan memar, luka, atau pakaian yang robek tanpa penjelasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami perundungan fisik. Meskipun anak mungkin tidak secara langsung mengakui hal tersebut, tanda-tanda fisik ini perlu diwaspadai dan ditindaklanjuti.

6. Kehilangan Barang-barang Pribadi

Anak yang dibully mungkin sering kehilangan barang-barang mereka, seperti uang saku, alat tulis, atau pakaian. Perundung sering kali mengambil barang-barang milik korban sebagai bentuk intimidasi. Jika anak sering mengaku barangnya hilang atau dicuri, dan ini terjadi secara berulang, ada kemungkinan bahwa ini terkait dengan perundungan.

7. Perubahan Pola Makan

Perundungan dapat mempengaruhi pola makan anak. Beberapa anak mungkin makan lebih banyak sebagai cara untuk mengatasi stres, sementara yang lain mungkin kehilangan nafsu makan dan mulai makan sangat sedikit. Perubahan berat badan yang tiba-tiba tanpa alasan medis yang jelas juga bisa menjadi tanda perundungan.

8. Menarik Diri dari Keluarga

Anak yang menjadi korban perundungan mungkin mulai menjauh dari keluarga. Mereka menjadi lebih suka menyendiri di kamar mereka dan menghindari berbicara atau berinteraksi dengan orang tua atau saudara kandung. Mereka juga mungkin tampak tidak tertarik dalam kegiatan keluarga yang sebelumnya mereka nikmati.

9. Perubahan Drastis dalam Penggunaan Teknologi

Anak yang menjadi korban cyberbullying mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti menjadi sangat cemas saat menerima pesan atau panggilan telepon, atau mungkin menghindari menggunakan perangkat teknologi sama sekali. Sebaliknya, mereka juga bisa menjadi sangat tertutup mengenai apa yang mereka lakukan di dunia maya, termasuk enggan membicarakan akun media sosial mereka.

10. Kehilangan Minat pada Hobi atau Aktivitas

Anak yang mengalami perundungan sering kehilangan minat pada hobi, olahraga, atau aktivitas yang sebelumnya mereka sukai. Mereka mungkin merasa rendah diri atau takut menerima perundungan lebih lanjut, sehingga memilih untuk menjauh dari situasi di mana mereka bisa diserang secara emosional atau fisik.