Mengungkap Penyebab Bau Ketiak, Apa yang Harus Diketahui?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Agu 2024, 16:33
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi bau ketiak. Ilustrasi bau ketiak. (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Bau ketiak adalah masalah umum yang sering kali membuat kita merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri dalam beraktivitas setiap hari.

Baca Juga:

Bukan Kaesang, Pendamping Ahmad Lutfhi di Pilgub Jateng Ternyata Santri

Gagasan Ridwan Kamil Tangani Macet Jakarta: Bangun Apartemen di Atas Pasar Tengah Kota

Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan bau ketiak, dan bagaimana kita bisa mengatasinya?

Berikut adalah artikel yang telah dirangkum dari berbagai informasi.

1. Keringat

Keringat sebenarnya tidak berbau. Tubuh kita memiliki dua jenis kelenjar keringat yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Dimana Kelenjar ekrin menghasilkan keringat yang sebagian besar terdiri dari air dan garam, yang umumnya tidak berbau.

Sedangkan kelenjar apokrin, yang terletak di area tertentu seperti ketiak dan selangkangan, mengeluarkan keringat yang lebih kental dan kaya akan protein dan lipid.

2. Bakteri

Bau ketiak muncul ketika keringat dari kelenjar apokrin bertemu dengan bakteri yang hidup di permukaan kulit.

Bakteri ini, seperti Corynebacterium, memecah protein dan lipid dalam keringat menjadi asam lemak dan amonia, yang menghasilkan bau tidak sedap. Proses ini disebut bromhidrosis.

Ilustrasi ketiak. <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi ketiak. (Pixabay)

3. Makanan dan Minuman

Apa yang kita makan dan minum juga bisa mempengaruhi bau tubuh. Makanan seperti bawang putih, bawang bombay, kari, dan rempah-rempah lain mengandung senyawa sulfur yang dapat diekskresikan melalui keringat, menyebabkan bau yang lebih tajam.

Bahkan menurut pakar kesehatan Alkohol dan kafein juga dapat meningkatkan produksi keringat, yang bisa memperburuk bau ketiak.

4. Hormon

Perubahan hormon, terutama selama masa pubertas, menstruasi, atau menopause, dapat meningkatkan aktivitas kelenjar apokrin, yang kemudian menghasilkan lebih banyak keringat.

Menurut informasi, Hormon juga bisa mengubah komposisi keringat, sehingga lebih mudah terurai oleh bakteri dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

5. Kesehatan dan Kebersihan

Kesehatan kulit dan kebersihan pribadi juga mempengaruhi bau ketiak. Kondisi medis seperti diabetes, gangguan tiroid, atau infeksi kulit dapat meningkatkan risiko bau badan.

Contohnya, seperti jarang mandi atau tidak mencuci ketiak dengan baik, juga dapat memperparah bau ketiak.

Bagaimana cara mengatasinya?

Ilustrasi memakai deodoran. <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi memakai deodoran. (Pixabay)

Hal yang pertama adalah dengan memakai deodoran. deodoran bisa membantu menutupi bau dengan wangi-wangian dan mengurangi produksi keringat di daerah ketiak.

Lalu, Mandi secara teratur terutama setelah beraktivitas berat dimana bisa membantu menghilangkan bakteri dan keringat dari permukaan kulit.

Tak lupa juga mengganti pakaian yang bersentuhan dengan ketiak secara teratur, terutama setelah berolahraga, mencegah bakteri berkembang biak.

Kurangi konsumsi makanan penyebab bau seperti bawang dan rempah-rempah, serta memperbanyak air putih.

Dengan memahami penyebab bau ketiak, kita bisa lebih efektif dalam mengatasi dan mencegah masalah ini, sehingga tetap merasa segar dan percaya diri sepanjang hari.

Halaman
x|close