Al Quran dan Sains Sebut Tanaman Punya Perasaan Sedih, Bahagia hingga Sakit

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Sep 2024, 05:05
Dedi
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Tanaman Bunga Ilustrasi Tanaman Bunga (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Al-Quran dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa tanaman memiliki kemampuan merasakan berbagai emosi, seperti bahagia, sedih, bahkan sakit. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran dan dibuktikan oleh sejumlah penelitian ilmiah.

Sebuah penelitian ilmiah menemukan bahwa tanaman dapat merasakan sakit hingga menjerit. Namun, manusia tidak dapat mendengarnya karena frekuensi suaranya berbeda dari yang bisa didengar oleh telinga manusia.

Karena itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengajarkan kepada umat Islam untuk memperlakukan semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan, dengan baik. Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:

Artinya: "Tidaklah seorang Muslim menanam tanaman melaikan apa yang dimakan dari tanaman tersebut akan menjadi sedekah baginya. Apa yang dicuri dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Apa yang dimakan oleh seekor burung dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Tidaklah dikurangi atau diambil oleh seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan sedekahnya." (HR Muslim nomor 1552)

Ilustrasi Tanaman <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Tanaman (Pixabay)

Hal ini juga ditegaskan oleh firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Surat Al-Isra Ayat 44:

Artinya: "Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun."

Dilansir dari Islampopuler, seorang pecinta tanaman bernama Ron Babcock melakukan eksperimen dengan dua tanaman yang diberi perlakuan berbeda. Pada tanaman pertama, Babcock memberikannya kasih sayang dan sering mengelusnya dengan lembut. 

Sedangkan tanaman kedua, ia perlakukan dengan buruk, seperti membentaknya dan berkata kasar. Setelah beberapa hari, Babcock melihat perbedaan antara kedua tanaman tersebut. Tanaman pertama tumbuh subur dan sehatsedangkan tanaman kedua terlihat layu dan pucat. 

Hal ini menunjukkan bahwa tanaman memang merespon terhadap perlakuan manusia. Royal Horticultural Society juga menemukan bahwa berbicara dengan tanaman dapat mempercepat pertumbuhannya, terutama jika yang berbicara adalah wanita.

Ilustrasi Tanaman Bunga <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Tanaman Bunga (Pixabay)

Penelitian ini melibatkan 10 orang, pria dan wanita, yang membacakan karya sastra yang direkam dan diputar melalui ponsel yang ditempatkan di pot tanaman selama satu bulan. Dengan perawatan yang sama, hasilnya menunjukkan tanaman yang mendengar suara wanita tumbuh rata-rata 2,54 cm lebih tinggi dibandingkan tanaman yang mendengar suara pria.

Sebuah eksperimen laboratorium juga pernah menghubungkan tanaman dengan elektroda untuk melihat apakah tanaman yang dipotong dapat mengenali orang yang memotongnya. Terbukti bahwa ada lonjakan signifikan di monitor saat orang yang memotong tanaman tersebut masuk ke ruangan.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa tanaman dapat berkomunikasi dengan pemiliknya, seperti yang ditemukan oleh Laura Beloff. Ia memasang mikrofon pada akar tanamannya untuk menangkap suara klik halus yang dihasilkan di dalam tanah

Dengan bantuan perangkat lunak komputer, suara klik ini bisa terdengar oleh manusia. Saat Laura bekerja di mejanya, tanamannya "berbicara" dengan gembira. Namun, ketika ada orang lain masuk ke ruangan, suara klik itu tiba-tiba berhenti.

Anehnya, suara klik tersebut kembali muncul saat orang itu keluar. Hal serupa terjadi ketika beberapa orang masuk ke ruangannya, suara klik hilang dan kembali ketika mereka pergi. Meski terdengar aneh, fenomena ini nyata terjadi.

Wallahu a'lam bisshawab.

Halaman
x|close