Ntvnews.id, Solo - Masjid megah yang berdiri di pusat kota Surakarta atau Solo ini merupakan simbol persahabatan erat antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Sheikh Mohammed bin Zayed.

Saat kunjungan Sheikh Mohammed bin Zayed ke Indonesia pada Juli 2019, ia menyampaikan keinginan untuk menghadiahkan masjid di kampung halaman Jokowi.

Baca juga: Bebas dari Penjara, Pegi Setiawan Bernazar Ingin Bangun Masjid

Akhirnya, utusan dari Indonesia dan Uni Emirat Arab mulai mencari lahan, baik tanah wakaf maupun milik pemerintah, di Solo dan sekitarnya.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo (Kemenag)

Dari beberapa alternatif yang ditawarkan, Jokowi dan Sheikh Mohammed bin Zayed memilih tanah milik negara di Gilingan Banjarsari Surakarta, karena lokasinya yang tidak jauh dari rumah Jokowi.

Masjid tersebut diberi nama Masjid Raya Sheikh Zayed Solo (MRSZS), yang diambil dari nama ayah Sheikh Mohammed bin Zayed.

Nama ini sama dengan nama masjid kebanggaan masyarakat Uni Emirat Arab di Abu Dhabi, sehingga sering disebut sebagai replika Masjid Raya Sheikh Zayed di Abu Dhabi.

Meskipun disebut replika, masjid ini juga mengandung sentuhan lokal dan Indonesia, seperti karpet batik di ruang sholat utama dan motif Kawung di beberapa pintu masjid.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo (Setda Surakarta)

Masjid ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, dan Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Zayed, pada 14 November 2022, serta dibuka untuk umum oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin, pada 1 Maret 2023.

Masjid ini diharapkan bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat pengembangan nilai-nilai keagamaan yang moderat, perdamaian, dan kebangsaan.

Selain itu, masjid ini dapat semakin memperkuat kerjasama dan persaudaraan antara masyarakat Indonesia dan Uni Emirat Arab.