Profil Gus Kikin: Sosok Pemimpin PWNU yang Baru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2024, 16:45
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz, yang lebih dikenal sebagai Gus Kikin, lahir pada 17 Agustus 1958 di Jombang, Jawa Timur. Sebagai seorang ulama, pebisnis sukses, dan keturunan langsung dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Gus Kikin kini resmi menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur per 10 Januari 2024, menggantikan K.H. Marzuqi Mustamar.

Gus Kikin lahir dari pasangan K.H. Mahfudz Anwar dan Nyai Hj. Abidah Ma'shum. Dia adalah cicit dari K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari, pendiri NU, melalui ibunya yang merupakan anak dari Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim, putri sulung Hasyim Asy'ari.

Baca Juga:

Warren Buffett Jual 50 Persen Saham Apple Sebesar Rp1.225 Triliun, Ini Alasanya

Prabowo Resmikan Gedung Ketiga PT Volex Indonesia di Batam

Ayahnya, Mahfudz Anwar, mendirikan Pondok Pesantren Sunan Ampel di Jombang dan merupakan tokoh penting dalam dunia pesantren. Kakeknya, K.H. Ma'shum Ali, sebelumnya memimpin Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Seblak.

Gus Kikin menghabiskan masa kecil dan pendidikannya di lingkungan pesantren keluarga, termasuk di Pondok Pesantren Sunan Ampel dan Salafiyah Syafi'iyah Seblak. Ia menempuh pendidikan formal di Madrasah Ibtida'iyah Parimono, SMP Negeri 1 Jombang, dan SMA Negeri 2 Jombang sebelum melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta dan Universitas Terbuka.

Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). <b>(Instagram)</b> Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). (Instagram)

Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, Gus Kikin bekerja di Djakarta Lloyd dan kemudian memimpin cabang Kota Cilegon.

Pada tahun 1998, dia mendirikan lima perusahaan di Surabaya, dan terus berkembang hingga mendirikan 22 perusahaan, termasuk di sektor transportasi, pelayaran, kontraktor migas, teknologi informasi, dan media televisi.

Pada 2016, Gus Kikin ditunjuk sebagai Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, dan setelah wafatnya K.H. Salahuddin Wahid pada 2020, Gus Kikin diangkat sebagai Pengasuh Tebuireng.

Pemilihan Gus Kikin sebagai pengasuh dilakukan melalui musyawarah keluarga besar Pesantren Tebuireng yang melibatkan 200 anggota keluarga dan tim khusus dari keturunan K.H. Hasyim Asy’ari.

Selain perannya di Tebuireng, Gus Kikin juga diangkat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk periode 2022-2027, yang memperkuat posisinya dalam struktur NU. Sebagai Ketua PWNU Jawa Timur, Gus Kikin diharapkan dapat membawa perubahan dan memperkuat peran NU di tingkat provinsi.

Halaman
x|close