Ntvnews.id, Dhaka - Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin memerintahkan pembebasan pemimpin oposisi Khaleda Zia hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara tersebut di tengah gelombang aksi protes pada Senin, 5 Agustus 2024 malam.

Dilansir dari Anadolu, Selasa, 6 Agustus 2024, dalam pernyataan dari kantor Presiden, disebutkan bahwa seluruh partai politik telah sepakat untuk membubarkan parlemen guna membentuk pemerintahan transisi, seperti yang diumumkan sebelumnya oleh Panglima Militer Jenderal Waker-uz-Zaman.

Keputusan ini diambil setelah para pemimpin partai oposisi, termasuk Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan Jamaat-e-Islami, bertemu dengan Presiden.

Baca Juga: PM Sheikh Hasina Hanya Diberi Waktu 45 Menit untuk Meninggalkan Bangladesh

Khaleda Zia, yang menjabat sebagai ketua BNP dan pernah dua kali menjadi perdana menteri Bangladesh (1991-1996 dan 2001-2006), telah ditahan sejak 2018.

Selain itu, diumumkan bahwa semua pengunjuk rasa yang ditahan selama aksi protes mahasiswa akan dibebaskan, sementara panglima militer berjanji untuk menyelidiki kematian para pengunjuk rasa yang baru-baru ini terjadi.

Dalam pernyataan militer, disampaikan bahwa semua kantor akan dibuka kembali mulai Selasa, setelah beberapa pekan demonstrasi kekerasan yang mengakibatkan sekitar 300 mahasiswa tewas.

Baca Juga: Usai PM Bangladesh Kabur, Demonstran Langsung Serbu Istana

Sebelumnya, pemimpin gerakan mahasiswa mengecam Hasina atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia selama 15 tahun masa kepemimpinannya.

"Kami akan membawa Hasina ke pengadilan meskipun dia telah melarikan diri dari negara ini," kata Nahid Islam, ketua koordinator protes, kepada seorang wartawan di ibu kota Dhaka.

Menurut Islam, kerangka pemerintahan transisi akan dirumuskan dalam waktu 24 jam ke depan.